Jenderal Andika Perkasa Bahas Sistem Pendaftaran Vaksin Covid-19, ini Cara Menentukan Calon Penerima
Jenderal Andika Perkasa mengadakan pertemuan untuk membahas sistem pendaftaran vaksin Covid-19. Begini cara pemerintah menentukan calon penerimanya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kabar gembira ini terungkap dalam siaran pers di laman Kemenkomarives pada Senin (12/10/2020).
Disebut di laman tersebut, sejumlah perwakilan pemerintah Indonesia telah bertemu dengan pimpinan tiga produsen vaksin Covid-19 di sela kunjungan kerja dan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan jajaran Pemerintahan China di Yunan, Tiongkok pada Sabtu (10/10/2020).
Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun serta Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.
Sementara tiga produsen vaksin covid-19 itu yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac.
Selain memfinalisasi pembelian vaksin Covid-19 yang telah dijajaki oleh Menteri BUMN dan Menteri Luar Neger, pertemuan ini pun digelar dalam konteks persiapan eksekusi vaksinasi, transfer teknologi, dan penjajakan regional production di Indonesia.
Adapun jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.
Berikut fakta-faktanya dilansir dari Kompas dalam artikel 'Vaksin Covid-19 Tersedia di Indonesia pada November 2020'
1. Datang mulai November 2020
Untuk tahun ini, Cansino menyanggupi 100.000 dosis vaksin (single dose) pada bulan November 2020.
Selanjutnya, 15-20 juta dosis vaksin untuk tahun 2021.
G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini.
Dari jumlah itu, sekitar 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020.
Sementara itu, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020.
Dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
2. Tahun 2021 hingga 195 juta vaksin