Omnibus Law UU Cipta Kerja

Sosok Eks Ketua DPR Ini Blak-blakan Biayai dan Beri Makan para Demonstran, Dia Mantan Anak Buah SBY

Eks ketua DPR ini blak-blakan mengaku telah memberi uang dan memberi makan para demonstran dari kalangan mahasiswa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/SUGIHARTO
Seorang demonstran yang diduga provokator diamankan anggota kepolisin saat demonstraai penolakan UU Omnibuslaw Ciptakerja di depan Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020). 

Marzuki kemudian menyoroti klaster pendidikan yang ada pada UU Cipta Kerja.

Menurutnya ada pasal yang ia soroti betul untuk perizinan lembaga pendidikan harus berbadan izin usaha (PT).

"Artinya, pendidikan jadi komersiil. Padahal, pendidikan ini menjadi tanggung jawab negara," kata Marzuki.

"Kami juga sudah mengutus orang untuk ke DPR agar klaster pasal pendidikan ini dikeluarkan atau judicial review ke MK."

Cerita semasa menjabat

Marzuki Alie ketika menyatakan mundur dari bursa calon Ketua Umum Demokrat, Selasa (12/5/2015) di Hotel Alana, Surabaya.
Marzuki Alie ketika menyatakan mundur dari bursa calon Ketua Umum Demokrat, Selasa (12/5/2015) di Hotel Alana, Surabaya. (surya/mujib anwar)

Sebagai mantan Ketua DPR RI periode 20, Marzuki Alie mengaku tidak pernah menolak kedatangan massa yang menyampaikan orasi.

"Kenapa harus takut, itu adalah adik-adik kita, anak-anak kita, temui saja. Saya dulu menjabat, massa demo saya temui," kata Marzuki.

"Tidak ada yang saya tidak temui, semua yang penting adalah komunikasi."

SBY : saya tidak merasa sebagai musuh negara

Mantan Presiden RI, SBY dan Menhan Prabowo Subianto
Mantan Presiden RI, SBY dan Menhan Prabowo Subianto (Kolase tangkapan layar Youtube)

Sementara itu, SBY meminta pejabat negara yang menyebut ada dalang dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja untuk mengungkapnya secara jelas kepada masyarakat.

"Lebih bagus, kalau memang menggerakan, menunggangi, membiayai itu oleh negara dianggap kejahatan melanggar hukum dan hukum harus ditegakkan.

Lebih baik disebutkan," ujar SBY.

Menurut SBY, jika tidak ada kejelasan pihak yang dituduh sebagai dalang, maka akan menciptakan suasana tidak baik di masyarakat dan akan menimbulkan saling curiga, hingga akhirnya memunculkan kabar bohong.

"Kalau tidak (disebut), nanti dikira negaranya melakukan hoaks, tidak bagus karena kita harus percaya pada pemerintah kita," ucapnya.

SBY pun menyakini, penyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemarimanan dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Badan Intelijen Negara (BIN), terkait aktor atau dalang unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja bukan ditujukan untuknya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved