Berita Lamongan
Dietourisme, Makan Sepuasnya Tanpa Takut Gendut di Agrowista Petik Kelengkeng Lamongan
Dan berwisata di agrowisata kelengkeng ini memang sehat, terutama bagi orang yang menjalani diet dengan buah kelengkeng.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Kalau beberapa waktu lalu ada agrowisata petik buah jeruk langsung dari perkebunan di Lamongan Selatan, kini ada wisata petik buah yang juga menawarkan kenyamanan berbeda di pantai Utara (Pantura) Lamongan, yaitu agrowisata kebun dan petik buah kelengkeng sekaligus.
Dibukanya tempat wisata yang menawarkan buah sehat yang bisa dipetik langsung dari pohonnya itu berlokasi di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro. Dan ini juga membantah anggapan bahwa tanah di wilayah Lamongan Utara sulit ditanami tanaman produktif tersebut.
Namun anggapan itu sirna setelah terbukti suburnya agrowisata kebun kelengkeng. Pengunjung bisa membuktikannya dengan bebas memetik dan menikmati manisnya kelengkeng langsung dari pohonnya.
"Kebun buah kelengkeng ini memanfaatkan lahan kritis yang jarang ditanami. Dan selama dua tahun lalu kami mencoba menanam 80 pohon kelengkeng jenis new Kristal," kata Zidni Putra Perdana, pengelola agrowisata buah kelengkeng Desa Banyubang, Senin (12/10/2020).
Meski baru dibuka, agrowisata kebun dan petik buah khusus varian kelengkeng new kristal ini sudah ramai dikunjungi. Dan berwisata di agrowisata kelengkeng ini memang sehat, terutama bagi orang yang menjalani diet dengan buah kelengkeng.
Karena dari penelitian, buah kelengkeng bisa menjaga kesehatan kantung, menyehatkan pembuluh darah karena mengandung vitamin C tinggi. Juga mencegah penyakit batu ginjal, menurunkan berat badan, mencegah diabetes, memperkuat tulang dan meningkatkan kesehatan mata.
Wisata sembari tetap berdiet atau dietourisme ini, menjamin orang tidak takut semakin gendut meski makan sepuasnya di kebun kelengkeng.
Sementara dari coba-coba menanam kelengkeng, Zidni mendapati varian new kristal malah tumbuh lebat dan rasanya manis dan legit. Kelengkeng dipilih karena dikenal sebagai pohon buah yang tidak mengenal musim dan bisa panen tiga kali setahun.
"Hasilnya sangat fantastis, buah kelengkeng tumbuh lebat dan rasanya legit sekali," ujar Zidni.
Untuk masuk ke lokasi agrowisata buah kelengkeng ini, pengelola mematok harga tiket masuk cukup murah. Cukup membayar Rp 30.000 untuk dewasa dan Rp 20.000 untuk anak-anak, dan sudah bisa menikmati buah kelengkeng new kristal langsung dari pohonnya.
"Buah kelengkeng kristal ini tidak dijual ke pasar atau ke tengkulak, hanya dijual di kebun ini untuk dinikmati langsung," terang Zidni.
Ia menambahkan, pengunjung juga bisa membawa pulang buah kelengkeng sebagai oleh-oleh dengan seharga Rp 40.000 per KG.
Sejumlah pengunjung yang datang ke agrowisata buah kelengkeng mengaku penasaran setelah sempat ramai di media sosial. Tika dan Maya Dewi misalnya, senang bisa datang langsung ke agrowisata di Desa Banyubang ini.
"Senang dan puas, karena bisa petik langsung dari pohonnya dan menikmati buah kelengkeng sepuasnya," kata Tika.
Meski baru pertama kali datang, Tika senang bisa merasakan sensasi makan buah kelengkeng new kristal secara langsung. "Saya tahu ada agrowisata kelengkeng ini dari media sosial, dan datang. Ternyata buahnya manis legit dan tempatnya nyaman," ungkap Tika. ***