Risma Pakai Helm dan Masker Bersihkan Sampah di Depan Gedung Grahadi Pasca Demo: Aku Belain Wargaku
Risma Walikota Surabaya pakai helm & masker bersihkan sampah di depan Gedung Grahadi pasca demo, ia marah karena demonstran yang rusak fasilitas umum
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
Penulis: Pipit | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Tri Rismaharini, Walikota Surabaya terlihat mengenakan helm dan masker membersihkan sampah di depan Gedung Grahadi pasca demo.
Risma terlihat memungut sampah dan batu yang berserakan, pada pukul 18.00 WIB Kamis (8/10/2020).
Melansir Kompas.com, Risma tidak sendiri, ia ditemani jajara Pemkot Surabaya lainnya untuk membersihkan Jalan Gubernur Suryo, hingga pertigaan Jalan Tunjungan yang jadi lokasi aksi.
Diketahui demo masih berlangsung hingga pukul 19.30 WIB.
"Ibu wali kota minta malam ini dibersihkan biar bisa langsung dibuka," kata Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi Kota Surabaya Muhammad Fikser melansir Kompas.com berjudul 'Kenakan Helm, Risma Pungut Batu dan Sampah yang Berserakan Pasca-demo Omnibus Law',
Adapun demo pada Kamis siang berakhir anarkistis di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Massa menjebol pagar sisi selatan dan merusak fasilitas umum. Polisi pun membubarkan paksa aksi massa.
Risma Marah

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali tak dapat menyembunyikan amarahnya lantaran berbagai fasilitas umum di Surabaya banyak yang rusak pasca demo yang berakhir ricuh.
Kemarahan orang nomor satu di Surabaya ini tidak kali ini saja, beberapa tahun lalu dia juga marah-marah lantaran taman depan Taman Bungkul juga rusak saat ada suatu acara.
Geramnya Risma kali lantaran banyak fasum yang merusak dan diketahui pelakunya warga luar kota.
"Aku belain wargaku setengah mati kenapa kamu kesini. Kamu tega sekali. Aku bangun kota ini setengah mati tahu," kata Risma geram, Kamis (8/10/2020) petang.

Risma memarahi sendiri tepat didepan pemuda yang diamankan polisi lantaran dianggap provokator. Pemuda itu memang mengaku jika dia bukan warga Surabaya.
Saat marah, Suara Risma terdengar parau. Dia seolah menahan tangis bercampur emosi.
Risma berulang kali mengatakan, jika fasilitas itu dia bangun untuk warganya. Risma geram.
"Kenapa kamu hancurin, tega sekali kamu," ujar Risma.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu juga sempat memarahi orang yang dia temui.
Dia meminta agar tak ada yang bakar-bakar fasilitas lagi.
Aksi massa yang menolak omnibus law itu memang sempat terjadi kericuhan.
Dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi sempat mencekam.
Imbas kericuhan tersebut, memang beberapa fasilitas umum, terutama areal Jalan Gubernur Suryo rusak, mulai barrier dibakar, hingga di Taman Apsari beberapa fasilitas rusak.
Melansir Kompas.com, polisi mulai membubarkan massa pukul 15.30 WIB saat massa mulai bertindak anarkistis dengan merusak lampu penerangan jalan dan menjebol pagar Gedung Negara Grahadi.
Saat mobil water canon bergerak, ratusan polisi yang berada di dalam halaman Gedung Grahadi kembali membubarkan massa.
Suasana mendadak mencekam karena polisi berulang kali menembak gas air mata ke arah demonstran.
Sementara pengunjuk rasa balas melempar berbagai bermacam benda ke arah Gedung Negara Grahadi, seperti botol air mineral, batu, hingga bahan-bahan dari besi.
Massa pun bubar dan berlarian ke arah Jalan Tunjungan, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Yos Sudarso, hingga ke belakang Taman Apsari.
Puluhan pengunjuk rasa diamankan dalam insiden tersebut dan dibawa ke dalam area Gedung Grahadi Surabaya.