Berita Lamongan

Pemuda Rancangkencono Lamongan Bacok Bapaknya hingga Tewas, Saksi: Seperti Mencacah Pohon Pisang

Seorang pemuda Desa Rancangkencono, Lamongan, Jawa Timur membacok bapaknya,Silem (65) menggunakan parang hingga berlumuran darah.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Iksan Fauzi
surabaya.tribunnews.com/Mohammad Romadoni
Foto tidak terkait berita. Barang bukti sebilah parang yang ditemukan polisi saat menggeledah rumah tersangka curanmor di Gresik, Jumat (10/3/2017). 

SURYA.co.id l LAMONGAN - Seorang pemuda Desa Rancangkencono, Lamongan, Jawa Timur membacok bapaknya,Silem (65) hingga tewas.

Peristiwa itu diketahui oleh seorang saksi, Abdul Rozak (65) yang juga tetangga korban di gubangan pekarangan.

Menurut Abdul Rozak, ketika peristiwa berlangsung, Ridwan (26), selaku pelaku seperti mencacah pohon pisang.

Hal itu membuat bapaknya berlumuran darah.

Penganiayaan berhenti ketika Rozak menegur Ridwan.

Ridwan pun langsung lari ke rumahnya dan menyembunyikan alat yang baru saja digunakan untuk membacok Silem.

Hampir 24 jam korban bertahan hidup setelah dianiaya anaknya pada Selasa (29/9/2020) pukul 07.00 WIB.

Korban lalu dievakuasi dan dirujuk ke RSUD dr Soegiri Lamongan.

Korban harus menjalani operasi karena beberapa luka yang cukup parah, dan setelah menjalani operasi, korban Silem meninggal pagi tadi, Rabu (30/9/2020).

Kronologi

Selasa (29/9/2020) pagi, Rozak ke pekarangan belakang rumah.

Rozak mendengar suara ganjil dari arah gubungan di pekarangan yang ada di belakang rumah korban.

"Ternyata Ridwan menganiaya bapaknya, " kata Abdul Rozak.

Abdul Rozak mendengar bagaimana saat pelaku membacok korban, saksi seperti mendengar orang yang sedang mencacah pohon pisang.

Abdul Rozak yang mendapati kejadian itu tidak berani melerai.

Ia hanya menegur pelaku, mengapa menganiaya bapaknya begitu kejam.

"Bapakmu kamu apakan, " kata Abdul Rozak kepada pelaku.

Sekali teguran yang dilontarkan saksi, membuat pelaku keder.

Tanpa menjawab pertanyaan saksi, pelaku lari masuk rumah.

Saat pelaku lari, saksi mengira hendak mengejar dirinya.

Spontan Abdul Rozak juga ikut lari menghindar masuk rumah, takut jadi sasaran pelaku.

Ternyata, pelaku bukan mengejar saksi, tapi lari masuk rumah dan diketahui menyembunyikan sajam berupa parang di ruang tamu sambil ditutupi kain.

Kejadian penganiayaan yang menyebabkan luka parah di bagian kepala belakang, akibat beberapakali bacokan yang dilakukan pelaku membuat geger warga sekitar.

Tak ada yang berani mendekati pelaku saat sembunyi dalam rumah.

Para tetangga harus menghubungi saudara pelaku yang ada di Kembangbahu, Riyanto.

Sebab kakak pelaku inilah yang bisa mengajak pelaku berkomunikasi.

Sembari menunggu kakak pelaku datang dari Kembangbahu, para tetangga menyelematkan korban dan membawanya ke RSUD dr Soegiri jalan Kusuma Bangsa.

Sementara pelaku, Selasa (29/9/2020) siang langsung dibawa oleh keluarga ke RSJ Menur untuk mendapatkan perawatan.

Petugas Polres Lamongan pagi tadi melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di lokasi kejadian.

Menurut Rozak, pelaku diketahui mengidap kelainan jiwa sejak naik kelas 3 SMA.

Kepastian jika Ridwan mengalami gangguan jiwa diperkuat dengan bukti, pelaku pernah dirawat di RS Jiwa Menur.

"Kalau tidak salah sudah enam kali dirawat di Rumah Sakit Menur Surabaya, " ungkap Abdul Rozak.

Tetap diusut

Kapolres Lamongan, AKBP Harun dikonfirmasi SURYA.co.id mengatakan, peristiwa ini tetap ditangani polisi.

Meski ada penjelasan dari pihak keluarga, jika pelaku mengalami gangguan jiwa, penyidik tetap melakukan penyelidikan.

"Permintaan keterangan terhadap para saksi tetap diperlukan, " katanya.

Mengenai sakit, kata Harun, pihaknya nanti menunggu dari dokter, karena pelaku dibawa ke RSJ Menur sekalian untuk untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaannya.

"Pelaku sudah bolak balik masuk Rumah Sakit Menur, 1 minggu yang lalu pulang ke rumah kemudian kumat lagi, " ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved