Pilkada Jember 2020

Plt Bupati Jember Ingatkan ASN Agar Tetap Netral Selama Pilkada Jember

Plt Bupati Jember, KH Abdul Muqit Arief menegaskan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jember harus netral saat Pilkada Jember.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/sri wahyunik
Kiai Muqit, plt bupati Jember mengingatkan para ASN agar tetap netral dalam Pilkada Jember 2020 

SURYA.co.id | JEMBER - Plt Bupati Jember, KH Abdul Muqit Arief menegaskan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jember harus bersikap netral di masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jember. Menurut Kiai Muit, panggilan akrab lelaki yang juga Wakil Bupati Jember itu, netralitas ASN menjadi jaminan kuatnya penyelenggaraan birokrasi.

Kiai Muqit menegaskan, dalam UU No 5 Tahun 2014, disebutkan jika ASN tidak berpihak dari segala pengaruh manapun dan tidak memihak siapapun.

"Selain itu, pemerintah juga sudah mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) guna menjaga netralitas ASN pada pilkada tahun 2020," tegas Kiai Muqit, Selasa (29/9/2020).

Dia menyebutkan, SKB itu bertujuan membangun sinergitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengawasan netralitas ASN, serta untuk mewujudkan kepastian hukum terhadap penanganan pelanggaran kenetralan ASN.

Apabila ASN melanggar peraturan yang sudah ditetapkan tersebut, lanjutnya, maka akan ada sanksi yang diberikan, berupa sanksi disiplin dan sanksi yang lebih berat. Karena itu, seluruh ASN di lingkungan Pemkab Jember untuk tetap menjaga kehati-hatian.

Menurutnya, netralitas ASN merupakan jaminan bagi penyelenggaraan birokrasi yang kuat dan iklim birokrasi yang sehat dalam pemilihan umum yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

“Ketidaknetralan ASN akan menciderai keadilan, karena ASN merupakan pelayan bagi semua masyarakat,” tegasnya.

Khusus kepada camat, Kiai Muqit juga mengimbau untuk betul-betul menguasai perkembangan situasi dan kondisi di wilayah masing-masing. Termasuk para kepala desa dan lurah di seluruh Jember.

Dia berpesan, apabila ada benih konflik untuk segera dideteksi dan dicegah sedini mungkin. "Jangan menunggu persoalan lebih besar, sehingga persoalan yang ada di desa maupun di kelurahan bisa segera teratasi,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved