Virus Corona di Jatim

Update Virus Corona di Indonesia dan Jatim, Rabu 24 September: Tambah 343, Total 42098 Kasus

Kasus tambahan harian di Jatim berjumlah 343 kasus, simak ulasan lengkapnya dalam Update Virus Corona di Indonesia dan jatim

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
infocovid19.jatimprov.go.id
Update Virus Corona di Jatim, 24 September 

Penuls : Abdullah Faqih, Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id, Surabaya - Kasus tambahan harian di Jatim berjumlah 343 kasus, simak ulasan lengkapnya dalam Update Virus Corona di Indonesia dan jatim, Kamis (24/9/2020).

Tambahan kasus harian Virus Corona di Indonesia semakin meroket dari hari ke hari.

Hari ini, Indonesia kembali mendapatkan tambahan kasus tertinggi selama penanganan kasus Virus Corona di Indonesia.

Update Virus Corona di Jatim, 24 September
Update Virus Corona di Jatim, 24 September (infocovid19.jatimprov.go.id)

Sebanyak 4643 kasus menjadi angka tambahan Virus Corona di Indonesia hari ini.

Dengan tambahan kasus sebanyak 4643 ini, total kasus Virus Corona di Indonesia telah mencapai angka 262.022 kasus.

Sementara itu, kabar baik datang dari 3.895 pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Virus Corona.

Total pasien yang telah dinyatakan sembuh hingga berita ini ditulis telah mencapai 191.853.

Sedangkan pasien yang telah meninggal dunia berjumlah 10.105 pasien.

Sehingga, kasus yang masih aktif masih berada di berada pada angka 60.064 pasien di seluruh Indonesia.

Selengkapnya, simak dalam Update Corona 24 September 2020 berikut ini.

Update Virus Corona di Jatim; Tambah 343 Kasus

Jatim masih belum bisa keluar dari angka tinggi penyebaran Virus Corona.

Dilansir dari situs covid19.go.id, jumlah tambahan kasus Virus Corona di Jatim bertambah sebanyak 343 kasus.

Angka ini menjadikan Jatim sebagai daerah dengan tambahan kasus tertinggi keempat di Indonesia.

Jumlah ini membuat total kasus Virus Corona di Jatim kembali meningkat secara signifikan dan berada pada angka 42098 kasus.

Total kasus Virus Corona sebanyak 42098 ini membuat Jatim masih menjadi provinsi dengan total kasus terbanyak kedua di Indonesia.

Sementara provinsi dengan jumlah kasus terbanyak masih berada di DKI Jakarta dengan 66731 kasus.

Sama halnya dengan Jatim, DKI Jakarta juga kembali mencatatkan tambahan yang signifikan dalam jumlah kasus Virus Corona hari ini.

Setidaknya, sebanyak 1044 kasus baru Virus Corona terdeteksi di DKI Jakarta dalam 24 jam terakhir.

DKI Jakarta juga kembali mencabut status PSBB Transisi dan kembali menerapkan PSBB Ketat sejak Senin (14/9/2020).

Perkembangan sebaran kasus terkini di seluruh provinsi di Indonesia juga bisa anda simak dalam tabel sebaran kasus Corona di Indonesia.

Tabel sebaran Kasus Corona di Indonesia dapat dilihat pada akhir artikel Ini.

Di Tengah Pandemi Covid-19, Gubernur Khofifah Salurkan Beasiswa 11,3 Miliar Bagi 850 Guru Madin

Pemprov Jatim, terus melakukan berbagai upaya untuk dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur, meskipun di tengah Covid-19 yang masih belum berakhir. Ini penting, karena hal tersebut juga merupakan poin utama dalam Program Nawa Bhakti Satya.

Untuk itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan beasiswa pendidikan bagi 850 Guru Madrasah Diniyah (Madin) di Jawa Timur. Dengan total anggaran yang dialokasikan sebanyak Rp 11,3 miliar. Dengan rincian, untuk beasiswa guru diniyah mahasiswa S1 sebesar Rp 8,1 miliar, dengan rincian masing-masing memperoleh Rp 10 juta.

Sementara untuk mahasiswa S2 sebesar Rp 3,2 milyar dengan rincian masing-masing memperoleh Rp 20 juta.

"Hal ini berkaitan dengan kesempatan meningkatkan kompetensi akademik bagi para pendidik di Madrasah Diniyah untuk memperoleh pendidikan di level perguruan tinggi," terang Khofifah saat acara kuliah umum pada Stadium General Mahasiswa Baru Penerima Beasiswa Program Peningkatan Kualifikasi Akademik bagi Guru Pendidikan Diniyah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (23/9/2020).

Menurut Khofifah, peningkatan kualifikasi pendidikan bagi para pendidik Madin akan sangat berpengaruh pada output pembentukan karakter santri.

Dengan demikian, maka kualitas pendidikan melalui tenaga pendidik dan kependidikan harus terus ditingkatkan. Sejalan dengan hal tersebut maka kesejahteraan terus diupayakan pemerataannya, serta keunggulan yang dicapai harus terus diikuti oleh akhlakul karimah.

Khofifah berpesan, agar era digitalisasi dapat diseiringkan dengan sisi kemanusiaan yang tetap harus diperhatikan dalam menyikapi semua permasalahan, tidak semata-mata disandarkan pada teknologi informasi.

"Pandemi Covid-19 membuat banyak agenda dilakukan secara virtual yang memaksa kita memasuki era 4.0, tetapi kita tidak boleh di-remote oleh digitalisasi, di-remote oleh robot, di-remote oleh artificial intelligence semata. Kitalah yang mengendalikan sistem informasi dan komunikasi agar sistem berjalan dengan tatanan norma dan nilai," tandas Khofifah.

"Ada hal yang memang harus kita seiringkan antara mesin dan sisi kemanusiaan, termasuk bagaimana kita menyeimbangkan 4.0 dengan 5.0," lanjutnya.

Di sisi lain Gubernur Khofifah meyakini, bahwa pesantren dengan segala kultur dan sistem pendidikan di dalamnya akan mampu menjawab dan bersaing di era globalisasi dan digitalisasi saat ini.

Untuk itu kualifikasi pendidikan bagi para pendidik madrasah diniyah memang dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut.

"Proses ini tidak sederhana, tetapi bahwa di pesantren bisa diisi, bahwa akhlakul karimah dibentuk berseiring dengan format proses penyampaian pendidikan dan berbagai kurikulum yang dikembangkan di pesantren saat ini, salah satunya melalui Madrasah Diniyah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim, Dr Hudiyono menjelaskan, bahwa sejumlah 870 guru diniyah telah mendaftar beasiswa S1u maupun S2.

Namun pada akhirnya setelah dilakukan seleksi, ada 850 orang yang berhasil mendapat beasiswa tersebut.

Hudiyono juga menyampaikan, bahwa sesuai dengan permintaan dan melalui seleksi yang cukup ketat, tahun 2020 ini, sebagian besar dari jumlah beasiswa yang diberikan adalah untuk guru diniyah yang akan melanjutkan ke S2.

"Ada kitab kuning, administratif, ketat sekali," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Provinsi Jatim, Abdul Hamid Syarif mengungkapkan, sesungguhnya ada program beasiswa guru diniyah yang dikonversi ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

Namun, karena pandemi Covid-19, sehingga program tersebut harus ditunda.

Diakui Hamid, sedianya program konversi pendidikan guru Diniyah ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir ini merupakan program tahun 2020.

"Kami sudah melakukan tes awal sebanyak 195. Karena ada Covid, kita tunda ke 2021," ujarnya

Tabel Sebaran Kasus Corona di Indonesia

Dilansir dari data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, berikut data terkini sebaran kasus Corona di Indonesia berdasarkan provinsi, hingga Kamis (24/9/2020)

Provinsi Tambahan Kasus Jumlah Terkini
Aceh 56 3891
Bali 119 8245
Banten 130 4939
Bangka Belitung 1 335
Bengkulu 7 579
DI Yogyakarta 22 2397
DKI Jakarta 1044 66731
Jambi 4 399
Jawa Barat 804 19397
Jawa Tengah 434 20673
Jawa Timur 343 42098
Kalimantan Barat 16 901
Kalimantan Timur 195 7459
Kalimantan Tengah 39 3431
Kalimantan Selatan 63 10047
Kalimantan Utara 18 550
Kepulauan Riau 11 1875
Nusa Tenggara Barat 39 3200
Sumatera Selatan 83 5690
Sumatera Barat 302 5155
Sulawesi Utara 22 4357
Sumatera Utara 96 9749
Sulawesi Tenggara 71 2422
Sulawesi Selatan 165 14813
Sulawei Tengah 4 348
Lampung 21 799
Riau 231 6120
Maluku Utara 4 2039
Maluku 0 2554
Papua Barat 0 1674
Papua 266 5653
Sulawesi Barat 6 546
Nusa Tenggara Timur 18 367
Gorontalo 0 2489

(Abdullah Faqih/Surya.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved