Pilkada Sidoarjo 2020
Subandi, Mantan Kades yang Jadi Anggota Dewan Sekarang Maju di Pilkada Sidoarjo 2020
Nama Subandi belakangan banyak diperbincangkan di Sidoarjo, ini setelah dia maju dalam Pilkada Sidoarjo 2020 mendampingi Gus Muhdlor
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Nama Subandi belakangan banyak diperbincangkan di Sidoarjo. Ini setelah pria 48 tahun asal Sedati itu maju dalam Pilkada Sidoarjo 2020 mendampingi Gus Muhdlor.
Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Muhdlor berdampingan dengan Subandi sebagai calon bupati dan calon wakil bupati yang diusung PKB.
Subandi pernah dua kali menjadi Kepala Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Kemudian dia maju dalam pemilihan legislatif dan menjadi anggota DPRD Sidoarjo dengan suara terbanyak di internal PKB.
Di dewan, dia didapuk menjadi Ketua Komisi A. Kemudian menjelang perhelatan pemilihan bupati dan wakil bupati Sidoarjo, Subandi ditunjuk partai untuk mendampingi Gus Muhdlor, putra pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat KH Agoes Ali Masyhuri.
Mendapat rekom dari PKB, Subandi menyatakan siap bekerja keras demi mewujudkan cita-cita membangun Sidarjo lebih baik bersama Gus Muhdlor.
“Kami niat tulus, ingin bersama-sama membangun Sidoarjo yang jauh lebih baik lagi, terutama dengan pemerataan hingga ke desa-desa,” katanya, Jumat (11/9/2020).
Bapak dua anak ini mengaku telah menyiapkan fisik dan mental untuk menghadapi tahapan-tahapan Pilkada Sidoarjo 2020 yang akan mencapai puncaknya pada 9 Desember 2020 nanti.
Menanggapi tahapan-tahapan pilkada yang akan dilaksanakan pada masa pandemi seperti ini, Subandi juga mengaku siap menjalankan protokol kesehatan ketat dalam setiap kegiatan.
“Kami sudah berulangkali sampaikan ke tim pemenangan bahwa protokol kesehatan harus diterapkan di tengah situasi seperti ini,” ujarnya.
Pengalaman dua periode menjadi kepala desa dan jabatan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo, menjadi modal penting bagi Subandi untuk menghadapi pilkada kali ini. Ia paham betul apa kebutuhan desa, apa masalahnya dan solusi yang bisa ditawarkan.
Seperti masalah kesejahteraan warga desa, pelayanan publik yang lebih baik hingga bagaimana memacu perkembangan infrastruktur desa sehingga menjadi motor penggerak ekonomi.
“Masalah klasik seperti kesejahteraan warga desa yang tidak merata, pelayanan publik hingga kurangnya infrastruktur pendukung ekonomi di wilayah desa akan menjadi fokus dalam membangun Sidoarjo di masa depan jika kami diberi amanah warga Sidoarjo,” papar suami dari dr Sriatun ini.
Subandi pun punya cita-cita untuk memperkuat pembangunan perdesaan, mulai pembangunan infrastruktur fisik, sumberdaya manusia hingga pelayanan publik.
”Kami sudah siapkan skema percepatan pembangunan infrastruktur untuk menunjang kegiatan ekonomi, sosial, dan pelayanan publik di desa, termasuk tentu infrastruktur teknologi informasi untuk mempercepat pelayanan publik hingga ke level desa,” paparnya.
Untuk mendukung kinerja para kepala desa dan perangkat desa, Subandi juga akan mengalokasikan kenaikan penghasilan Kepala Desa dan perangkat desa.
Saat ini, sesuai Perbup Sidoarjo No.77/2018 yang diubah melalui Perbup Sidaorjo No.18/2019 dan Perbup Sidoarjo No. 83/2019 disebutkan penghasilan tetap kepala desa di wilayah Kabupaten Sidoarjo dipatok Rp 3,65 juta per bulan, sedangkan untuk sekretaris desa sebesar Rp 2,555 juta per bulan dan perangkat desa sebesar Rp 2,19 juta per bulan.
Nantinya jika terpilih, Subandi akan mengalokasikan kenaikan pendapatan kepala desa setidaknya menjadi Rp 5 juta per bulan dan perangkat desa setidaknya setara Upah Mimimum Kabupaten (UMK) Sidoarjo yang tahun 2020 ini mencapai Rp 4,193 juta per bulan.
“Kenaikan penghasilan bagi kepala desa dan perangkat desa ini penting untuk mendukung kinerja pelayanan publik di tingkat desa. Di samping itu, ini tentunya bentuk apresiasi bagi rekan-rekan kepala dan perangkat desa karena mereka mengabdi dan bekerja tidak kenal waktu, bahkan di hari libur atau di malam hari, ketika dibutuhkan mereka harus bekerja melayani masyarakat,” urainya.