Pilwali Surabaya 2020
Machfud Arifin Belum Terima Hasil Swab, Tetap Patuh Jalani Protokoler Kesehatan
Hingga Rabu sore , (9/9/2020), bakal Paslon Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) belum menerima hasil medis seusai menjalani swab test.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Hingga Rabu sore , (9/9/2020), bakal Paslon Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) belum menerima hasil medis seusai menjalani swab test atau tes usap. Hasil resmi uji corona itu belum dilihatkan ke pasangan ini.
"Kami belum menerima hasil resmi tes Swab. Kami belum mengetahui hasil swab itu. Baik dari RSUD Dr Soetomo maupun dari KPU Surabaya. Belum... Belum ada," kata Ketua Tim Pemenangan MAJU Miratul Mukminin atau Gus Amik, Rabu (9/9/2020).
Mantan Bupati Magetan ini menyampaikan bahwa Machfud memang sempat menjalani isolasi mandiri sejak 25 Agustus.
Sebab, ada salah satu anggota tim pemenangan yang ternyata reaktif setelah dilakukan rapid tesT.
"Pak MA kondisinya sehat wal afiat. Tetapi, beliau berinisiatif untuk melakukan karantina karena salah satu tim yang bersangkutan termasuk ring satu,” terang Gus Amik.
Pada 5 September Machfud juga menjalani swab di RS National Hospital. Hasilnya, Machfud dinyatakan negatif Covid-19.
Di hari yang sama, Mujiaman juga menjalani swab.
Mujiaman yang Mantan Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya itu melakukan swab di RS Premier Surabaya.
Pria yang juga Ketua RW 3 Kelurahan Dukuh Kupang ini juga dinyatakan negatif.
Besoknya, tanggal 6 September, keduanya mendaftar di kantor KPU Kota Surabaya.
Semua berkas yang dibutuhkan sudah diserahkan, termasuk hasil swab yang menyatakan dua paslon tersebut negatif.
"Itu memang sebagai salah satu syarat mendaftar dan semuanya dinyatakan lengkap dan diterima,” kata Gus Amik.
Tanggal 7 September, Machfud dan Mujiaman kembali menjalani swab di RSUD dr Soetomo.
Hingga Rabu kemarin, tim pemenangan belum menerima hasil swab tersebut.
Namun beredar kabar bahwa salah satu paslon Pilwali Surabaya positif Covid-19.
Gus Amik mengaku belum bisa memberikan kesimpulan atas hasil medis ini.
Itu bukan otoritasnya. Jika memang hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, pihaknya tentu sangat menghargai.
Pihaknya juga sangat siap mengikuti prosedur yang ada.
"Kami patuh. Sebab Covid-19 ini bukan aib dan siapa saja bisa kena. Ribuan yang positif juga bisa sembuh. Pak MA akan mengikuti protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah,” jelasnya.
Gus Amik menyayangkan adanya Komisioner KPU Surabaya yang memberikan keterangan ke media terkait hasil swab paslon tertentu.
Sebab, itu merupakan hasil rekam medik yang bersifat rahasia.
Dalam etika medis, hal itu bukan untuk dipublikasikan. Kecuali, yang membuka adalah orang yang bersangkutan.
”Dan itu sangat tidak etis tentunya,” kata Gus Amik.
Menurut Gus Amik, berdasarkan pedoman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jika hasilnya positif bisa dicek ulang setelah lebih dari 24 jam. Jika tetap positif akan dilakukan terapi sesuai derajat sakitnya.
"Kalau tanpa gejala, cukup isolasi saja. Setelah itu, dicek lagi tujuh hari kemudian. Itu hasil konsultasi saya dengan Dirut RSUD dr Soetomo. Kondisi Bapak MA saat ini sehat wal afiat dan prima," pungkas Gus Amik.