Virus Corona di Nganjuk

Pembelajaran Daring, Pemkab Nganjuk Siapkan Paket Internet Gratis di Setiap Desa Hingga Kecamatan

Hal itu untukmeringankan beban orang tua yang mengeluhkan biaya beli paket internet untuk kegiatan belajar secara daring putra-putrinya.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Dukung pembelajaran secara daring di tengah Pandemi Covid-19, Pemkab Nganjuk bakal menyiapkan paket internet gratis di setiap pedesaan hingga kecamatan.

Hal itu untukmeringankan beban orang tua yang mengeluhkan biaya beli paket internet untuk kegiatan belajar secara daring putra-putrinya.

Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat mengatakan, hingga sekarang ini wilayah Kabupaten Nganjuk yang masih zona orange pandemi Covid-19.

Pemkab pun belum memperbolehkan kegiatan belajar mengajar tatap muka langsung mulai jenjang Paud hingga SMP.

Alasannya, risiko penularan covid-19 masih tinggi, dan dikhawatirkan bisa memunculkan kluster sekolah.

"Makanya kami akan siapkan bantuan paket internet di setiap Balai Desa hingg Pendopo Kecamatan untuk KBM secara daring bagi siswa sekolah untuk meringankan beban para orang tua yang penghasilannya pas-pasan," kata Novi Rahman Hidhayat, Rabu (26/8/2020).

Untuk itu, dikatakan Novi Rahman Hidhayat, saat ini program penyiapan paket internet gratis di setiap Desa dan Kecamatan di seluruh Kabupaten Nganjuk masih dalam proses.

Bahkan nantinya di Kecamatan bisa juga disiapkan handphone atau android yang bisa digunakan ara siswa untuk mengikuti KBM secara daring di Pendopo Kecamatan.

"Kami harapkan dalam beberapa hari kedepan rencana penyediaan internet gratis di Desa hingga Kecamatan bisa terealisasi semuanya," ucap Novi Rahman Hidhayat.

Memang, diakui Novi Rahman Hidhayat, pihaknya berharap KBM tatap muka langsung di sekolah bisa segera dilaksanakan mulai jenjang PAUD hingga SMP.

Apalagi KBM tatap muka sejak awal pekan ini telah mulai dilakukan tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Nganjuk meski secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Apabila dalam tiga minggu atau sebulan hasil dari evaluasi dinyatakan cukup baik maka tidak tertutup kemungkinan pelaksanaan KBM tatap muka di sekolah tingkat SMP juga mulai dilaksakanan.

"Tentunya kami akan meminta izin ke Provinsi Jawa Timur sebelum menjalankan KBM tatap muka langsung untuk tingkat SMP berdasar hasil evaluasi pelaksanaan uji coba KMB langsung tingkat SMA dan SMK," tutur Novi Rahman Hidhayat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved