Bukan Anggota KKB Papua, Paulus Waterpauw Duga Pembunuh Staf KPU Yahukimo Pecatan TNI, ini Updatenya

Bukan Anggota KKB Papua, pelaku pembunuhan Staf KPU Yahukimo ternyata diduga adalah pecatan TNI. Ini penjelasan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw

Facebook TPNPB
Ilustrasi KKB Papua 

Tindakan itu hanya bisa dilakukan seseorang yang memiliki mental cukup kuat.

"Alibi dan modusnya hampir identik, artinya cukup dengan seseorang memiliki mental yang kuat untuk dia melakukan penganiayaan seperti itu dan mungkin dia terlatih," kata Paulus.

Kasus penjualan amunisi yang dimaksud Paulus terjadi pada 4 Agustus 2018. Saat itu, seorang oknum anggota TNI Pratu DAT ditangkap karena menjual amunisi kepada KKB Papua.

Dari hasil penyelidikan, Pratu DAT tidak bekerja sendiri. Ia bekerja sama dengan dua rekannya, Pratu O dan Pratu M.

Setelah menjalani sidang militer, ketiga oknum tentara tersebut divonis bersalah dan dijatuhi hukuman pemecatan ditambah tahanan dengan jenjang waktu yang berbeda.

Sebelumnya, sempat beredar isu kalau pelaku penusukan tersebut adalah anggota KKB Papua.

Pembalasan KKB Papua Kali Kopi Setelah Markas Digerebek, TNI-Polri Harus Jalan Kaki 2 Hari ke Timika

Tapi Polda Papua masih belum bisa memastikan apakah pelakunya benar anggota KKB Papua.

Meski demikian, Polda Papua sudah mengantongi ciri-ciri salah satu dari dua pelaku pembunuhan tersebut.

Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.com (grup SURYA.co.id).

1. Polisi ungkap ciri-ciri pelaku

Meski belum bisa memastikan pelaku anggota KKB Papua atau bukan, polisi sudah mengetahui ciri-ciri pelaku yakni salah satunya berambut gimbal.

"Kami belum dapatkan data kongkrit apakah (pelaku) KKB atau KNPB, masih kami dalami.

Semua informasi masih kami tampung dan dalami, dari ciri-ciri rambut gimbal dikenali oleh saksi," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, Rabu (12/8/2020).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Polda Papua Kirim 3 Pejabat untuk Ungkap Pembunuhan Staf KPU Yahukimo'

"Saksi mengenal pelaku, wajahnya tidak asing tapi namanya tidak tahu, sering ketemu dan lihat," sambung Kamal.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved