Biodata Mujiaman Sukirno, Anak Buah Risma yang Dipilih Machfud Arifin sebagai Calon Wawali Surabaya

Berikut ini biodata dan Profil Mujiaman Sukirno, anak buah Risma yang dipilih Machfud Arifin sebagai calon wawali Surabaya.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Tri Mulyono
SURYA.CO.ID/YUSRON NAUFAL PUTRA
Mujiaman Sukirno, Anak Buah Risma yang Dipilih Machfud Arifin sebagai Calon Wawali Surabaya 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Bukan tanpa alasan bakal calon wali Kota Surabaya Machfud Arifin (MA) memilih Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno, sebagai pendampingnya.

Sesuai biodata, Mujiaman Sukirno dikenal sebagai profesional internasional namun dekat dengan masyarakat kecil.

Di tengah kesibukannya sebagai Dirut PDAM Surabaya, Mujiaman, masih mau meluangkan waktu sebagai ketua Rukun Warga (RW) di lingkungan tempat tinggalnya di Keluruhan Dukuh Kupang, Surabaya.

Mujiaman terpilih kembali sebagai ketua RW 3 RT 3 periode 2019-2022 di Kelurahan Dukuh Kupang.

Tiga tahun sebelumnya ia juga terpilih menjadi ketua RW di daerah yang sama.

"Beliau merupakan orang yang tulus sekali untuk masyarakat, beliau melakukan sesuatu betul-betul untuk masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi," kata seorang warga, Kanto, pada kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tasyakuran Terpilihnya Ketua RW 3 Dukuh Kupang, Ir Mujiaman Periode 2019-2022, di lingkungan RW 3 Dukuh Kupang, Jumat (8/12/2019) malam.

Dalam kegiatan tersebut Mujiaman selaku ketua RW 3 RT 3 terpilih menghadiri acara tersebut.

Dalam sambutannya Mujiaman mengucapkan terima kasih kepada panitia yang mempersiapkan acara.

"Terus terang saja pada waktu persiapan acara ini saya tidak diberi tahu, kebetulan saya di luar negeri sedang ada tugas.

Tahu-tahu acara ini sudah siap dan saya juga tidak tahu bahwa acara ini selain peringatan Maulid Nabi juga mensyukuri terbentuknya RW baru," katanya.

Ketua RW terpilih tersebut juga berharap kerukunan warga tersebut terus terjalin.

"Terpenting di RW 3 ini jangan sampai ada yang merasa sendiri, terutama para sesepuh, pinisepuh, ibu-ibu janda.

Jika ada yg kekurangan, kita berkewajiban, kalau tidak bisa menolong sendiri, sampaikan ke pengurus RT ataupun RW.

Kalau RT atau RW kurang mampu pemkot telah mempersiapkan semuanya dan saya akan memperjuangkan bagaimana merawat sesepuh, pinisepuh yang ada di RW 3 ini," katanya.

Rekomendasi 8 partai

Dirut PDAM Surabaya, Mujiaman Sukirno (baju batik) bersama Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin (kanan) saat menghadiri Harlah PKB di Surabaya, Sabtu (1/8/2020).
Dirut PDAM Surabaya, Mujiaman Sukirno (baju batik) bersama Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin (kanan) saat menghadiri Harlah PKB di Surabaya, Sabtu (1/8/2020). (SURYA.CO.ID/Habibur Rohman)

Seperti diketahui, Ketua Tim Pemenangan Machfud Arifin (MA), Miratul Mukminin atau Gus Amik menyebut bahwa keputusan memilih Dirut PDAM Surabaya Mujiaman Sukirno sebagai wakil MA adalah keputusan terbaik.

Gus Amik yakin bahwa kedelapan partai pengusung sudah menyerahkan sepenuhnya pemilihan wakil ada di tangan MA.

MA, mantan Kapolda Jatim, telah mendapat rekomendasi delapan partai.

"Salah satu isi rekomendasinya adalah mempercayakan Pak MA mencari wakilnya sendiri," jelas Gus Amik, Senin (24/8/2020).

Saat MA mendapat kepercayaan dari banyak partai, bakal calon wali kota itu melakukan konsolidasi, rapat, koordinasi, musyawarah, dengan semua partai.

Baik di tingkat kota, provinsi, dan meminta masukan DPP.

Delapan partai tersebut menyerahkan semua urusan pendamping kepada MA dalam Pilwali Surabaya 2020.

Semua partai sepakat bahwa otoritas pencarian wakil ada di MA.

"Setelah melalui kajian yang mendalam dan masukan banyak tokoh serta para kiai, dipilih pendamping itu dari kalangan profesional," lanjut Gus Amik.

MA juga telah melakukan Shalat Istiharah, meminta petunjuk Allah SWT untuk menetapkan wakil dari unsur profesional.

Pemilihan dari kalangan profesional ini juga sudah dikomunikasikan dengan semua partai.

Harapannya dengan potensi Mujiaman yang dimiliki bisa menambah dan mengerek suara hingga memenangkan kontestasi Pilwali 9 Desember 2020.

Dengan kemampuan Mujiaman yang dipadukan dengan Machfud akan mempercepat kemajuan Surabaya demi kesejahteraan warga.

"Maju Kotane, Makmur Wargane," tegas Gus Amik.

Dengan dipilihnya Mujiaman sebagai wakil bukan berarti wakilnya ini adalah milik salah satu partai.

Dari delapan partai pengusung, Mujiaman selama ini adalah calon yang diajukan PKB.

Mundur dari Dirut PDAM

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berjabat tangan dengan Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno di perayaan Hari Jadi ke-43 PDAM Surya Sembada, Minggu (24/11/2019).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berjabat tangan dengan Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno di perayaan Hari Jadi ke-43 PDAM Surya Sembada, Minggu (24/11/2019). (foto: humas pdam surya sembada untuk surya.co.id)

Pemkot Surabaya membenarkan Mujiaman Sukirno telah mengajukan pengunduran diri sebagai Dirut PDAM Surya Sembada.

Pengajuan itu disebut bakal segera diproses lebih lanjut.

"Benar Dirut PDAM Bapak Ir Mujiaman mengundurkan diri sebagai Direktur Utama dan sudah bersurat ke Ibu Wali Kota (Tri Rismaharini) perhari ini," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, Senin (24/8/2020).

Seluruh persyaratan sudah dicek.

Dan menurut Hebi, salah satu persyaratannya yaitu sudah menjabat selama 25 bulan.

Hal itu sudah dipenuhi oleh Mujiaman.

Hanya saja, Mujiaman memang tidak menyertakan alasan mundurnya pada Pemkot Surabaya.

Sebagaimana dikatakan Hebi, dalam surat pengunduran diri itu Mujiaman tak menjelaskan detil.

"Tidak ada di surat soal alasan beliau mundur," ujar Hebi.

Namun terlepas dari itu, Hebi mengatakan, pihaknya bakal segera memproses sesuai dengan Perda yang berlaku.

Jika dilihat dalam regulasinya prosesnya bisa sekitar 30 hari.

Sebelum itu, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Badan Pengawas PDAM Surya Sembada Surabaya.

Koordinasi itu terkait dengan apakah sudah ada laporan secara resmi kepada Bawas atau belum.

Hebi menjamin, meski pengunduran diri Mujiaman namun PDAM Surya Sembada secara umum tidak bakal terganggu.

Sebagai sebuah perusahaan, PDAM sudah beroperasi dengan baik.

"Sudah bisa bergerak dengan baik pula karena pengawasannya juga bagus, badan pengawas bekerja, kemudian direktur yang lain juga bekerja jadi tidak ada hambatan dan halangan," ungkap Hebi menambahkan.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma mengatakan surat pengunduran dari Mujiaman sudah ia terima.

"Sudah kok, suratnya sudah ke saya, gak papa kok," ujar Risma singkat saat ditemui di salah satu acara di kawasan Kenjeran di hari yang sama.

Keputusan matang

Direktur Utama PDAM Kota Surabaya, Mujiaman (tengah) menerima bantuan Master Meter dari USAID IUWASH PLUS di Dyandra Convention Center, Surabaya, Kamis (12/9/2019).
Direktur Utama PDAM Kota Surabaya, Mujiaman (tengah) menerima bantuan Master Meter dari USAID IUWASH PLUS di Dyandra Convention Center, Surabaya, Kamis (12/9/2019). (SURYA.co.id/Delya Octovie)

Sebelumnya diberitakan, lantaran siap mendampingi Machfud Arifin di Pilkada Surabaya 2020, Mujiaman Sukirno menyatakan mundur dari jabatan Dirut PDAM Surya Sembada.

Mujiaman menyebut, surat pengunduran dirinya sudah diberikan pada Pemkot, dalam hal ini ditujukan pada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai atasannya.

Dia rela menanggalkan jabatan direktur utama dari perusahaan BUMD itu.

"Jam 08.00 WIB saya mengajukan surat (pengunduran) ke Wali Kota, baru disetor tadi pagi," kata Mujiaman saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Senin (24/8/2020).

Mujiaman mengaku keputusan itu sudah dipikirkan matang.

Sebab, komunikasi dengan Machfud Arifin, baik timnya maupun partai koalisi pengusung mantan Kapolda Jatim itu sudah dilakukan.

Menurut Mujiaman, sebenarnya surat pengunduran dirinya sudah ia tulis sejak 18 Agustus lalu.

Namun, baru ia berikan secara resmi pada Pemkot pagi tadi.

Mujiaman bersyukur dapat dipercaya oleh Machfud di kontestasi demokrasi lima tahunan itu.

Dan, dia bersedia mendampingi Machfud yang diusung oleh delapan partai itu.

"Alhamdulillah keluarga Pak Machfud, timnya Pak Machfud dan partai koalisinya Pak Machfud menjatuhkan kasih sayangnya pada saya," ujar Mujiaman.

Dia menambahkan, bagi dirinya secara prinsip memang tidak ingin menyangkut pautkan jabatan dengan aktivitas politik.

Sehingga, lantaran sudah bersedia maju dan disambut lampu hijau, dia memutuskan untuk mundur dari jabatan Dirut PDAM Surya Sembada.

"Maka satu-satunya jawaban saya adalah menerima dan menghormati pilihan Pak Machfud tersebut. Saya mempertanggung jawabkan dengan mengundurkan diri," tambah Mujiaman.

Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman, menunjukan penyambungan pipa di lokasi titik mampetnya instalasi air PDAM di Proyek Alun-Alun Surabaya, Selasa (10/9/2019)
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman, menunjukan penyambungan pipa di lokasi titik mampetnya instalasi air PDAM di Proyek Alun-Alun Surabaya, Selasa (10/9/2019) (istimewa)

Alumnus ITS

Wali Kota Tri Rismaharini melantik Mujiaman Sukirno sebagai Dirut PDAM Surya Sembada pada Jumat (16/6/2017) silam.

Dia menjanjikan memanfaatkan ilmu yang didapat selama bekerja bertahun-tahun di perusahaan asing.

Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu juga ingin mengubah PDAM lebih efisien.

Mujiaman pernah bergabung di perusahaaan asing selama 25 tahun.

Lima tahun di perusahaan milik Jepang Asahi Chemical dan 20 tahun di Eco Lab milik Bill Gates.

Itu perusahaan pengelola air terbesar di dunia.

Sekarang value perusahaannya mencapai 39 miliar US dolar.

"Banyak ilmu yang saya dapat di sana. Mengapa saya tertarik ke PDAM?

Sudah waktunya saya memberikan manfaat bagi orang banyak di Surabaya. Ada 3 juta orang yang menggantungkan hidupnya dari air PDAM," katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved