KKB Papua Kembali Meneror? Penjaga Warung Ditembak dari Belakang dan Staf KPU Yahukimo Ditusuk
Penjaga Warung Ditembak dari Belakang oleh Orang Tak Dikenal dan Staf KPU Yahukimo Tewas Ditusuk, Benarkah Ulah Anggota KKB Papua?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
"Keseriusan Polda menyelesaikan kasus ini terlihat dari diturunkannya Dirkrimum Polda Papua, Kasat Brimob dan Dir Intel beserta anggota ke sana untuk membackup pengungkapan kasus itu," ujar Kamal.
Menurut dia, tiga pejabat utama tersebut juga didampingi oleh tim penyidik Polda Papua untuk mempercepat proses penangkapan para pelaku.
3. Kronologi penusukan
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyatakan, insiden yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIT itu berawal sekembalinya korban dari mengantar obat untuk Karolina Pahabol (30), istri Kenan Mohi.
"Saat berada di tengah jalan keduanya dihadang warga yang menanyakan asal korban dan minta keluarkan KTP.
Namun, saat korban mengeluarkan KTP, dia ditikam dari belakang yang tak lama kemudian datang seorang warga yang ikut menyerang korban," ujar Paulus, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Kronologi Penyerangan Staf KPU Yahukimo, Korban Dicegat dan Ditikam dari Belakang'
Menurut dia, Kenan Mohi sempat berupaya membantu korban namun tiba-tiba muncul seorang dari hutan dan kembali menyerang korban.
Korban meninggal di TKP akibat luka-luka yang dideritanya dan saat ini jenazahnya sudah disemayamkan di Masjid Dekai.
"Korban saat itu bukan sedang membawa dokumen coklit terkait tahapan pilkada bupati dan wakil bupati di Yahukimo," kata Paulus.
Polisi menyatakan belum mengetahui motif penyerangan tersebut, karena usai melakukan aksinya para pelaku langsung berjalan ke arah hutan.
4. Ketua KPU harap pelaku dapat hukuman
Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Arief Budiman angkat bicara soal tewasnya seorang staf KPU Kabupaten Yahukimo bernama Hendry Jovinski akibat dibacok orang tak dikenal (OTK) di Yahukimo, Papua, Selasa (11/8/2020) siang.
Arief mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Ia pun berharap agar pelaku dapat diproses secapatnya dan diganjar hukuman setimpal.
"Atas terjadinya peristiwa ini saya tentu sangat menyesalkan, karena sepanjang yang kami tahu tidak ada informasi atau berita bahwa yang bersangkutan melakukan sesuatu yang bermasalah," kata Arief dalam konferensi pers virtual yang digelar Rabu (12/8/2020).