Virus Corona di Lumajang
Dindik Lumajang Tetap Teruskan Program Gusam
Dindik Lumajang memastikan akan tetap melanjutkan program Guru Sambang (Gusam) Siswa
Penulis: Tony Hermawan | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | LUMAJANG - Dinas Pendidikan (Dindik) Lumajang memastikan akan tetap melanjutkan program Guru Sambang (Gusam) Siswa meski ada satu guru telah terkonfirmasi virus corona. Sebab, program ini dinilai dapat menjadi salah satu solusi atas merespon keluhan yang sering disampaikan wali murid dan siswa saat mengikuti pembelajaran daring.
"Selama ini kan belajar daring ada keterbatasan dan munculah masalah. Gusam ini lah yang menjawab semua permasalahan di masyarakat," kata Kepala Dindik Lumajang, Agus Salim, saat dihubungi, Minggu (9/8/2020).
Kata Agus, sejak munculnya Gusam di Lumajang, banyak warga yang merespon program ini dengan positif. Namun, dirinya mengakui ada sebagaian masyarakat menilai metode ini memiliki risiko penyebaran virus.
"Alhamdulillah sejak launching 28 Juli lalu publik merespon positif. Saya akui program ini belum sempurna. Evaluasi pasti, kebijakan apapun sing wapik (yang bagus) pasti ada yang pro kontra. Tapi bagaimana pun ini langkah yang kongkrit karena bagaimanapun dasar anak belajar wajib dipenuhi," ucapnya.
"Dan saya kira semua kegiatan di masa new normal ini berpotensi penyebaran corona tapi kalau kita menjaga diri menjalankan protokol kesehatan ketat Insya Allah aman," imbuhnya.
Untuk memastikan keamanan itu, pihaknya pun selalu mengimbau para guru agar saat melakukan tugas Gusam untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Ada SOP-nya guru dan siswa. Jika ada wilayah yang dianggap berbahaya maka kami tak akan membuka Gusam di tempat tersebut. Prinsipnya kesehatan dan keselamatan harus diutamakan. Insya Allah para guru sudah paham. Di WA pun selalu koordinasi dan evaluasi dan kami gak boleh lengah," paparnya.
Selain satu guru SMP terpapar corona, Agus mengungkapkan seorang guru perempuan SD diduga terpapar virus corona.
"Sabtu kemarin (8/8/2020) ada guru SD waktu dirapid hasilnya nonreaktif. Tapi guru ini ada gejala greges-greges terus yang bersangkutan Swab," ungkapnya.
Namun dari hasil pemeriksaan lanjutan tersebut, Agus belum bisa menjelaskannya sekarang.
Sebab, hasil kepastian tersebut baru bisa diketahui pada esok hari.
"Dari Dinas Kesehatan (Kabupaten Lumajang) Swab belum keluar, Senin besok (10/8), semoga negatif lah," ucapnya.
Namun dalam hal antisipasi, Agus memastikan, kini guru tersebut tengah menjalani isolasi mandiri.
Dan untuk sementara waktu siswa dari sekolah tersebut tak bisa mendapatkan pembelajaran dengan metode guru mendatangi siswa.
Melainkan cara belajar itu terpaksa dialihkan secara daring hingga semua dinyatakan aman.
"Langkah saya sama kami menyikapi bagaiamana agar warga tak kena Covid-19 dengan melakukan koordinasi dengan puskesmas, Dinkes (Lumajang) semua sudah," pungkasnya.