Virus Corona di Jatim

Update Covid-19 di Indonesia dan Jatim, Rabu 5 Agustus 2020: Tambah 417, Total 23859 Virus Corona

Indonesia mencatatkan kasus baru Virus Corona sebanyak 1815 kasus, 417 diantaranya berada di Jatim.

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
Covid19.go.id
Update Virus COrona di Indonesia dan Jatim 5 Agustus 

Disusul dengan DKI Jakarta yang telah mencatatkan kasus sebanyak 23,380 kasus, dan Jateng 10036 kasus.

Perkembangan sebaran kasus terkini di seluruh provinsi di Indonesia juga bisa anda simak dalam tabel sebaran kasus Corona di Indonesia.

Dilansir dari data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, berikut data terkini sebaran kasus Corona di Indonesia berdasarkan provinsi, hingga Rabu (5/8/2020)

Provinsi Tambahan Kasus Jumlah Terkini
Aceh 2 442
Bali 39 3617
Banten 23 1947
Bangka Belitung 1 197
Bengkulu 1 239
DI Yogyakarta 17 801
DKI Jakarta 354 23380
Jambi 5 193
Jawa Barat 125 6912
Jawa Tengah 149 10036
Jawa Timur 417 23829
Kalimantan Barat 0 387
Kalimantan Timur 67 1665
Kalimantan Tengah 5 1849
Kalimantan Selatan 54 6411
Kalimantan Utara 0 287
Kepulauan Riau 7 500
Nusa Tenggara Barat 26 2197
Sumatera Selatan 63 3553
Sumatera Barat 19 1006
Sulawesi Utara 18 2794
Sumatera Utara 130 4391
Sulawesi Tenggara 33 892
Sulawesi Selatan 127 9987
Sulawei Tengah 2 215
Lampung 1 298
Riau 29 606
Maluku Utara 7 1575
Maluku 29 1175
Papua Barat 10 481
Papua 11 3175
Sulawesi Barat 3 245
Nusa Tenggara Timur 1 152
Gorontalo 40 1427

Turunkan Angka Kematian, Pemprov Jatim Beli 15 Unit HNFC yang Efektif Cegah Kematian Pasien Covid-19

Tingginya angka kematian akibat kasus covid-19 di Jawa Timur kembali menjadi sorotan nasional. Pasalnya, kasus kematian kasus covid-19 di Jawa Timur menempati urutan tertinggi secara nasional.

Menanggapi hal tersebut Ketua Rumpun Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur yang juga Dirut RSUD Dr Soetomo, Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa beberapa pekan ini pihak Pemprov Jatim telah melakukan penelitian mengapa angka kematian kasus covid-19 terbilang tinggi.

"Berdasarkan penelitian kami bersama tim audit terkait kasus kematian pada pasien covid-19 memang ada hasil, bahwa penanganan yang cepat dan tepat menjadi kunci. Jangan sampai pasien mengalami hipoksia akut,” kata Joni, Rabu (5/8/2020).

Kondisi hipoksia adalah kondisi rendahnya kadar oksigen di sel dan jaringan akibat serangan virus SARS-CoV-2.

Kondisi hipoksia tak mesti ditandai langsung dengan sesak nafas. Tapi kondisi ini di awal bisa ditunjukkan dengan gejala gelisah dan tidak tenang atau saturasi oksigen dalam tubuhnya rendah.

“Jadi akhirnya kami berkesimpulan upaya untuk mencegah kematian pasien covid-19 adalah dengan mencegah pasien jangan sampai hipoksia berat,” kata Joni.

Oleh sebab itu pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang kondisi gejala sedang, berat maupun sedang tetap harus dilakukan close observation atau observasi ketat.

Ada pasien hipoksia tapi tidak merasa kekurangan oksigen. Dia hanya gelisah tapi ternyata saturasi oksigennya di bawah 80. Padahal yang baik saturasi oksigennya di atas 90. Itulah mengapa pasien covid-19 harus tetap dilakukan observasi seperti dipasangi CCTV saat di rumah sakit.

“Kalau memberat baru kami berikan terapi High Flow Nasal Cannula (HNFC). Kalau sudah hipoksia berat baru masuk ventilator, angka kematiannya tinggi. Di kami angkanya 74,4 persen yang meninggal dalam keadaan hipoksia akut meski sudah diberi ventilator. Tapi untuk pasien covid-19 yang kami berikan HNFC seratus persen hidup. Jika masih berat kami berikan non invasive ventilation (NIV),” ungkap Joni.

Dengan hasil penelitian ini, dikatakan Joni, bahwa pola dalam menangani pasien covid-19 agaknya telah ditemukan.

Oleh sebab itu Pemprov Jatim kini tengah memperbanyak pengadaan HNFC, dan NIV.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved