Berita Tulungagung

Dinas Pertanian Tulungagung Lepas Burung Hantu untuk Memangsa Tikus, Tapi Malah Diperdagangkan

Burung hantu ini didatangkan dari wilayah lain, untuk dilepas di Tulungagung. Namun cara ini ternyata malah kurang mendapat dukungan masyarakat.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
Istimewa/facebook
Burung hantu serak Jawa (Tyto Alba) yang dijual lewat Facebook. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Para petani di Tulungagung tengah menghadapi serangan hama tikus.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Suprapti, serangan tikus karena predator alaminya sudah tidak ditemukan.

Upaya yang dilakukan saat ini adalah gropyokan tikus secara beramai-ramai.

"Hampir setiap hari ada petani yang melakukan gropyokan. Di semua kecamatan ada," ungkap Supranti, Selasa (4/8/2020).

Upaya lain yan dilakukan adalah melepaskan burung hantu ke wilayah sekitar persawahan.

Burung hantu diharapkan bisa berkembang dan memangsa binatang pengerat ini.

Upaya ini sudah dilakukan di wilayah Kecamatan Kalidawir dan Kauman.

"Kami juga membuat rumah-rumahan burung hantu di area persawahan. Harapannya bisa ditempati," sambung Suprapti.

Burung hantu ini didatangkan dari wilayah lain, untuk dilepas di Tulungagung.

Namun cara ini ternyata malah kurang mendapat dukungan masyarakat.

Terbukti burung yang disebut paling efektif memberantas tikus ini malah diperjualbelikan.

Banyak forum jual beli burung di Facebook yang menjual burung hantu dengan harga yang sangat murah.

Harga burung ini tidak sebanding dengan manfaatnya jika dilepaskan di alam bebas.

Suprapti berharap burung hantu bisa berkembang biak di alam, supaya populasi tikus bisa dikendalikan.

"Sekarang tikusnya semakin ganas, semua jenis tanaman dimakan semua. Tidak hanya padi dan jagung, ketela pohon dan tebu juga dimakan," keluh Suprapti.

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved