Idul Adha 2020, Semangat Berkorban dan Gotong Royong di Tengah Pandemi Covid-19

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1441 adalah momen untuk semakin memperkuat semangat berkorban untuk sesama dan gotong royong di tengah pandemi Covid-19.

Diperlukan kerja seluruh elemen untuk menjawab tantangan krisis kesehatan dan pemulihan ekonomi saat ini.

”Selamat Hari Raya Idul Adha. Hari yang suci ini menjadi momentum terbaik bagi kita semua untuk berefleksi, kembali meningkatkan semangat pengorbanan dalam kerja-kerja gotong royong menghadapi pandemi," kata Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Jumat (31/7/2020).

Idul Kurban ini semakin meningkatkan semangat ”Hubbul Wathan Minal Iman”, di mana jiwa pengabdian kepada masyarakat dan Tanah Air adalah bagian dari perwujudan keimanan pada Tuhan YME.

DPC PDI Perjuangan Surabaya mempersembahkan sejumlah hewan kurban.

Syukur Amaludin, Ketua Panitia Peringatan Idul Adha PDIP Surabaya menyebut, semua masyarakat bergotong-royong menyembelih hewan Kurban untuk dibagikan kepada yang berhak.

Sejumlah tokoh ikut bergotong-royong mempersembahkan hewan Kurban.

Yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana dan Ketua DPRD Adi Sutarwijono.

Selain itu, seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kota Surabaya, anggota DPRD Jatim dan DPR RI dari PDIP, juga DPC PDIP Kota Surabaya.

Peringatan Idul Adha digerakkan bersama Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDI Perjuangan yang fokus menjalankan berbagai kegiatan syiar keagamaan dan pemberdayaan umat.

Idul Kurban adalah puncak ibadah haji.

Namun, ibadah haji ditiadakan oleh pemerintah lantaran pandemi Covid-19.
"Ketua Umum kami, Megawati Soekarnoputri selalu mengajarkan prinsip pengorbanan. Menangis dan tertawa bersama rakyat," kata Adi.

Presiden Sukarno berhaji pada 1955. Harus menempuh perjalanan udara hingga enam hari untuk sampai ke Arab Saudi dengan transit di beberapa negara.

Belum ada instrumen dan infrastruktur penerbangan waktu itu.

Ketua Bamusi Kota Surabaya, Ustadz Mukhlis Amal, mengatakan, peringatan Idul Adha tahun ini memang akan terasa sedikit lain.

Di antaranya pelaksanaannya harus tetap patuh pada protokol kesehatan.

"Pembagian daging kurban secara terpusat di satu tempat tidak boleh. Tidak boleh ada kupon. Nann kami akan mengirimkannya “door to door” ke rumah warga", ucap Mukhlis.