Virus Corona di Jatim
Update Virus Corona di Indonesia dan Jatim, Sabtu 25 Juli 2020: Tambah 310, Total 20,256 COVID-19
Update Corona 25 Juli menunjukkan 310 kasus baru di Jatim. Tambahan kasus COVID-19 ini membuat total di Jatim berjumlah 20,256 kasus
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, Surabaya- Sebanyak 310 kasus COVID-19 tercatat menjadi kasus baru di Jatim, berikut selengkapnya dalam Update Virus Corona di Indonesia dan Jatim, Sabtu (25/7/2020).
Total kasus Virus Corona di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Data terbaru yang dirilis dari Covid-19.go.id menunjukkan adanya tambahan kasus sebanyak 1,868 kasus.
Selain itu, data yang sama juga menunjukkan adanya tambahan angka sembuh sebanyak 1,409 kasus.
Dengan tambahan sebanyak 1,868 kasus, total kasus Virus Corona di Indonesia hingga saat ini telah mencapai angka 97,286 kasus.
Data ini jika diperinci menunjukkan bahwa pasien yang masih dirawat atau kasus aktif sebanyak 37,218 pasien, sementara pasien yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 sebanyak 55,354 pasien, dan jumlah meninggal mecapai 4,714 pasien.
Sementara dalam data penyebaran COVID-19 tingkat provinsi, Jatim kembali alami lonjakan jumlah kasus yang signifikan hari ini.
Jatim tercatat menjadi provinsi dengan tambahan kasus terbanyak kedua di Indonesia hari ini.
Selengkapnya, Simak informasinya dalam Update Corona 25 Juli 2020 berikut ini.
Update Virus Corona di Jatim; Tambah 310 Kasus
Data terbaru kasus Virus Corona di Jatim diambil dari laman COVID-19.go.id
Jatim kembali konsisten mendapatkan tambahan kasus diatas angka 300 perhari.
Dari update data, Jatim kembali mencatat angka tambahan kasus sebanayk 310 kasus dalam 24 jam terakhir.
Tambahan sebanyak 310 ini membuat angkat total kasus Virus Corona di Jatim saat ini menembus angka 20,000 kasus.
Lebih tepatnya, kasus COVID-19 di Jatim saat ini telah mencapai angka 20,256 kasus,
Sementara itu, dari data yang sama menunjukkan terdapat lima provinsi dengan tambahan kasus harian tertinggi hari ini.
Tertinggi pertama adalah DKI Jakarta dengan 376 kasus, disusul oleh Jatim dengan 310 kasus, kemudian Jateng dengan 191 kasus, , Sulsel 136 kasus baru, dan Kalsel 118 kasus.
Dari segi total kasus, Jatim masih menjadi provinsi dengan total kasus tertinggi hingga saat ini.
Provinsi dengan kasus tertinggi kedua adalah DKI Jakarta dengan 18,741 kasus.
Perkembangan sebaran kasus terkini juga bisa anda simak dalam tabel sebaran kasus Corona di Indonesia.
Dilansir dari data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, berikut data terkini sebaran kasus Corona di Indonesia berdasarkan provinsi, hingga Sabtu (25/7/2020)
Provinsi | Tambahan Kasus | Jumlah Terkini |
---|---|---|
Aceh | 6 | 168 |
Bali | 56 | 3114 |
Banten | 5 | 1724 |
Bangka Belitung | 1 | 186 |
Bengkulu | 4 | 200 |
DI Yogyakarta | 17 | 536 |
DKI Jakarta | 376 | 18741 |
Jambi | 1 | 139 |
Jawa Barat | 73 | 5988 |
Jawa Tengah | 191 | 8336 |
Jawa Timur | 310 | 20256 |
Kalimantan Barat | 6 | 365 |
Kalimantan Timur | 62 | 1134 |
Kalimantan Tengah | 67 | 1587 |
Kalimantan Selatan | 118 | 5540 |
Kalimantan Utara | 48 | 266 |
Kepulauan Riau | 3 | 354 |
Nusa Tenggara Barat | 33 | 1883 |
Sumatera Selatan | 17 | 3228 |
Sumatera Barat | 12 | 864 |
Sulawesi Utara | 54 | 2216 |
Sumatera Utara | 51 | 3371 |
Sulawesi Tenggara | 17 | 752 |
Sulawesi Selatan | 136 | 8748 |
Sulawei Tengah | 0 | 201 |
Lampung | 1 | 247 |
Riau | 5 | 367 |
Maluku Utara | 37 | 1409 |
Maluku | 6 | 1016 |
Papua Barat | 1 | 388 |
Papua | 40 | 2832 |
Sulawesi Barat | 12 | 187 |
Nusa Tenggara Timur | 0 | 137 |
Gorontalo | 102 | 796 |
Gubernur Khofifah: Seluruh OPD Harus Satu Frekuensi Tangani Dampak Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) satu frekuensi dalam merencanakan program dan kegiatan, melakukan inovasi serta terobosan baru untuk mencari solusi akibat dampak Covid-19.
"Sama seperti yang disampaikan Presiden, bahwa sense of crisis, feeling dan frekuensi kita harus sama. angan pakai cara kerja yang sama dan sektoral seperti sebelumnya. Semua harus saling berinovasi, kolaborasi dan mencari terobosan baru agar penyebaran covid terkendali, sementara pemulihan ekonomi tertangani," ungkap Khofifah dalam Sosialisasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 di Kantor Gubernur, Surabaya, Jumat (24/7/2020) kemarin.
Khofifah mengatakan, seluruh OPD harus memaksimalkan energi dan jaringan strategisnya untuk mencari terobosan agar pemulihan ekonomi Jatim segera dapat dilaksanakan dan penyebaran covid-19 dapat dikendalikan.
Menurutnya, perlu inovasi dan terobosan diluar kebiasaan agar ekonomi Jatim bisa segera pulih akibat terpaan Covid-19.
Memang betul bahwa satu sisi dalam pelaksanaannya pengelolaan keuangan harus tertib dan tetap efisien. Namun, hal itu tidak berarti membuat kerja pemerintah menjadi rumit, lamban dan bertele-tele.
Dalam bekerja, tambah Khofifah, OPD harus menyiapkan berbagai shortcut agar lebih lincah dalam bekerja dan melayani tetapi tetap dalam koridor peraturan perundangan yang berlaku.
"Eksekusi di lapangan harus sesuai dengan urgensi krisis. Poinnya adalah kita semua harus lari, harus bekerja keras namun tetap tertib aturan,"imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Khofifah, mau tidak mau, siap tidak siap, seluruh OPD harus segera melakukan adaptasi cara kerja dan menyusun strategi yang disesuaikan dengan kondisi kekinian.
Seluruh potensi dan energi yang dimiliki harus ada signifikansinya untuk pemulihan ekonomi Jatim yang mengalami turbulensi akibat badai Covid-19.
Gubernur Khofifah menyebut bahwa ada beberapa sektor yang termasuk dalam kategori terdampak atau potential looser akibat pandemi Covid-19, di antaranya usaha mikro dan menenagah, transportasi, keuangan, konstruksi serta pariwisata.
Sementara sektor yang diprediksi akan tumbuh, di antaranya sektor tekstil dan produk tekstil, sektor kimia, farmasi, alat kesehatan, sektor Makanan dan minuman berbasis agro, sektor elektronik dan jasa telekomunikasi serta sektor logistik.
“Segera identifikasi dan siapkan strateginya. Mana yang perlu diselamatkan, mana yang perlu didorong dan mana yang perlu dibackup. Tiap sektor penanganannya berbeda-beda, jangan pukul rata. Bahkan hari ini kita hsrus buat detail jenis krgiatan usaha," ujarnya.
“Cari dan ciptakan peluang. Saya minta kita menyiapkan format yang lebih riil, yang lebih aplikatif tapi inovatif, bahwa inilah yang bisa menggerakkan terutama UMKM kita, memang kita harus melakukan pergerakan yang out of the box,” tambah dia.
Khofifah berharap, seluruh OPD segera mengambil langkah konkret dan menyiapkan berbagai skenario pemulihan setiap sektor dengan ukuran yang jelas dan pasti.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jatim, Difi Ahmad Johansyah menyampaikan bahwa dirinya mengapresiaisi langkah Pemprov Jatim mengundang BI, OJK dan BPS dalam sosialisasi RKPD Jatim 2021.
Menurutnya langkah ini dinilai bisa memberikan masukan terhadap upaya-upaya penyusunan program Pemprov Jatim dalam rangka pemulihan ekonomi Jawa Timur.
Langkah-langkah tersebut di antaranya protokol kesehatan harus build-in dalam setiap kegiatan ekonomi, eksekusi anggaran yaitu OPD-OPD Jatim diharapkan mempercepat realisasi anggaran dan pengembangan UMKM.
Turut hadir dalam acara sosialisasi RKPD Pemprov Jatim tahun 2021 Kepala Regional IV OJK Jatim Bambang Mukti Riyadi, Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Jatim Heru Tjahyono dan seluruh Kepala OPD Pemprov Jatim. (Hms/Abdullah Faqih/SURYA/co.id).