Bisnis

Laundry Mandiri Mulai Dilirik Konsumen di Tengah Pandemi

Layanan jasa laundry mandiri mulai kembali dilirik konsumen setelah beberapa bulan belakangan terdampak pandemi covid-19

surabaya.tribunnews.com/sri handi lestari
Hendra Utama (kiri), dari surabayacoinlaundry.com sebagai distributor mesin coin laundry merek IPSO dari AS, saat mendampingi pengelola Laundry Express, Lina Lina, di gerai Bangah, Gedangan, Sidoarjo, Rabu (22/7/2020). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Layanan jasa laundry pakaian mengalami penurunan yang cukup drastis saat awal pandemi covid-19 terjadi di Kota Surabaya. Terutama di bulan April dan awal Mei, dimana juga diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di wilayah Surabaya Raya.

"Tapi begitu masuk Minggu ketiga Mei, saat menjelang hari raya Idul Fitri, konsumen kembali aktif lagi. Bahkan di bulan Juni, peningkatannya cukup tinggi dibanding Mei," kata Hendra Utama, dari SurabayaCoinLaundry.com, distributor mesin koin laundry dari Amerika Serikat (AS), saat grand opening gerai Laundry Express di kawasan Bangah, Gedangan, Sidoarjo, Rabu (22/7/2020).

Bahkan di bulan Juni, peningkatan konsumen semakin besar dengan adanya trend menjaga hidup bersih dan sehat di tengah pandemi covid 19. Memilih layanan laundry yang bersih dan sehat mulai dicari.

"Dan jaringan laundry kami menjadi pilihan. Mengingat layanan yang kami berikan adalah dengan konsumen melakukan sendiri cuci pakaiannya di mesin secara cepat, kurang lebih 30 menit," jelas Hendra.

Layanan laundry dengan menggunakan mesin koin laundry, adalah dengan konsumen datang membawa pakaian kotornya ke gerai.

Kemudian membayar Rp 10.000 untuk mendapatkan koin untuk memanfaatkan mesin cuci tersebut dan konsumen bisa sambil menungguinya.

Saat Surya datang ke lokasi, terlihat koin laundry dimasukkan ke salah satu sudut mesin cuci yang memang sebagai tempat masuk koin. Selanjutnya mesin cuci akan menyala, dan pakaian kotor bisa masuk tabung.

"Selanjutnya tinggal diprogram, mencuci langsung dilakukan secara otomatis. Bersamaan dengan deterjen dan pewanginya. Dan saat pandemi ini, kami ada tambahan anti bakteri yang kami berikan gratis kepada konsumen," tambah Lina Lina, pengelola Laundry Express di kawasan Bungah tersebut.

Lina merupakan investor atau pengelola layanan laundry koin dengan brand Laundry Express. Menurut Lina, laundry di Bangah ini merupakan gerai kelima yang dia kelola.

"Sebelumnya ada tiga yang sudah operasional dengan brand Saiki Laundry. Hari ini selain di Bangah, kami juga launching Laundry Express di Kampung Malang, Tegalsari, Surabaya, sebagai brand baru," jelas Lina.

Lina mengakui bisnis laundry dengan koin sebenarnya sudah hadir di kota Surabaya dalam tiga atau empat tahun terakhir. Namun, masyarakat masih belum familiar dengan layanan yang sudah biasa dilakukan di negara Amerika Serikat (AS) dan Eropa tersebut.

"Saat ini berlahan-lahan mulai tahu dan sudah bisa merasakan manfaatnya," tambah Lina.

Karena dengan laundry ini, konsumen bisa menjaga sendiri pakaiannya saat dicuci oleh mesin. Setelah dicuci sekitar 30 menit, bisa ditambah proses pengeringan dengan waktu sekitar 40 menit, menggunakan tabung bertekanan uap panas lebih dari 50 derajat Celcius.

"Dan itu diminati ditengah pandemi saat ini karena baju jadi anti bakteri karena minimal pemanasan yang bisa menghilangkan bakteri mulai 40 derajat Celcius," jelas Hendra, yang sudah menggandeng lebih dari 15 usaha laundry dengan koin di Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Probolinggo.

Mesin cuci untuk laundry koin ini dengan merek IPSO. Menurut Hendra, untuk investasi layanan laundry dengan produk dari IPSO, berupa mesin cuci, mesin pengering, sarana dan prasarana jaringan air, listrik, dan gas-nya, bisa dimulai dari Rp 300 juta hingga Rp 500 juta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved