Virus Corona di Jatim
Update Virus Corona di Indonesia dan Jatim, Kamis 16 Juli 2020: Tambah 179, Total 17,574 COVID-19
Jatim mendapatkan tambahan kasus sebanyak 179 Virus Corona, selengkapnya simak dalam update Virus Corona di Indonesia dan Jatim Hari Ini
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, Surabaya- Jatim mendapatkan tambahan kasus sebanyak 179 Virus Corona, selengkapnya simak dalam update Virus Corona di Indonesia dan Jatim Hari Ini, Kamis (16/7/2020).
Juru Bicara pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto kembali menginformasikan update terbaru data Virus Corona di Indonesia.
Sebanyak 1,574 kasus tercatat menjadi kasus baru Virus Corona di Indonesia hari ini.
Selain itu, data terbaru juga mencatat tambahan kasus sembuh sebanyak 1,295 pasien.
"Sehingga secara akumulatif ada 81,668 kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis sore.
Rincian dari total 81,668 kasus adalah sebanyak 37,247 pasien masih menjalani masa perawatan, 40,345 pasien telah dinyatakan sembuh dari COVID-19, dan 3,873 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.
Dalam data penyebaran COVID-19 tingkat provinsi, Jatim berhasil kembali menekan laju peningkatan kasus hari ini.
Jatim kembali tercatat menjadi provinsi dengan tambahan kasus terbanyak ketiga di Indonesia hari ini.
Selengkapnya, Simak informasi lengkap Update Corona 16 Juli 2020 berikut ini.
Update Virus Corona di Jatim; Tambah 179 Kasus
Data terbaru kasus Virus Corona di Jatim diambil dari lama COVID-19.go.id
Catatan tambahan kasus harian di Jatim hari ini menurun dan tak lagi pada posisi pertama ataupun kedua.
Jatim kembali berhasil menekan kasus tambahan Virus Corona di Indonesia.

Tercatat, sebanyak 179 kasus menjadi tambahan dari total kasus yang ada di Jatim.
Tambahan sebanyak 179 kasus ini menjadikan total kasus Virus Corona di Jatim berada pada angka 17,574 kasus.
Sementara itu, dari data yang sama menunjukkan terdapat lima provinsi dengan tambahan kasus harian tertinggi hari ini.
Tertinggi pertama adalah DKI Jakarta dengan 312 kasus, kemudian Jateng dengan 214 kasus, Jatim 179 kasus, Sulawesi Selatan 178 kasus, dan Kalimantan Selatan dengan 133 kasus.
Perkembangan sebaran kasus terkini juga bisa anda simak dalam tabel sebaran kasus Corona di Indonesia.
Dilansir dari data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, berikut data terkini sebaran kasus Corona di Indonesia berdasarkan provinsi, hingga Kamis (16/7/2020)
Provinsi | Tambahan Kasus | Jumlah Terkini |
---|---|---|
Aceh | 3 | 140 |
Bali | 112 | 2533 |
Banten | 17 | 1629 |
Bangka Belitung | 0 | 175 |
Bengkulu | 1 | 171 |
DI Yogyakarta | 8 | 404 |
DKI Jakarta | 312 | 15636 |
Jambi | 0 | 125 |
Jawa Barat | 40 | 5350 |
Jawa Tengah | 214 | 6128 |
Jawa Timur | 179 | 17574 |
Kalimantan Barat | 4 | 359 |
Kalimantan Timur | 24 | 780 |
Kalimantan Tengah | 12 | 1266 |
Kalimantan Selatan | 133 | 4621 |
Kalimantan Utara | 0 | 215 |
Kepulauan Riau | 0 | 341 |
Nusa Tenggara Barat | 30 | 1650 |
Sumatera Selatan | 48 | 2832 |
Sumatera Barat | 1 | 806 |
Sulawesi Utara | 28 | 1769 |
Sumatera Utara | 97 | 2693 |
Sulawesi Tenggara | 9 | 540 |
Sulawesi Selatan | 178 | 7630 |
Sulawei Tengah | 0 | 195 |
Lampung | 4 | 219 |
Riau | 5 | 251 |
Maluku Utara | 27 | 1221 |
Maluku | 6 | 926 |
Papua Barat | 4 | 296 |
Papua | 52 | 2478 |
Sulawesi Barat | 2 | 154 |
Nusa Tenggara Timur | 0 | 121 |
Gorontalo | 24 | 416 |
Menteri PMK Sebut 50 Persen Masalah Covid-19 Nasional Ada di Jatim, Presiden Akan Terbitkan Inpres
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (PMK RI), Muhadjir Effendy menyebutkan bahwa Pemerintah Pusat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat akan lebih banyak turun membantu penanganan Covid-19 di Jawa Timur.
Hal ini menyusul hasil evaluasi target Presiden Joko Widodo pada Jawa Timur, yang tak berhasil menurunkan kasus Covid-19 dan masih tingginya angka kematian pasien terinfeksi Covid-19.
Terlebih ternyata Jawa Timur mengambil andil 50 persen permasalahan Covid-19 secara nasional.
Sehingga jika pemerintah turun melakukan penanganan Covid-19 di Jatim, artinya pemerintah sudah bergerak mengatasi 50 persen masalah Covid-19 secara nasional.

"Mengenai target yang sebagaimana telah ditargetkan oleh Presiden, agar dua minggu ada perubahan di Jatim, kami sudah evaluasi. Harus saya akui hasilnya secara jujur belum terlalu menggembirakan, maka kami harus bekerja keras untuk memenuhi target dari Presiden," kata Muhadjir pada media di RS Darurat Lapangan Indrapura, Kamis (16/5/2020).
Ia kemudian menjelaskan, bahwa ada banyak faktor yang menjadi evaluasi pencapaian target Jatim belum menggembirakan.
Terutama dari segi kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat Jatim dalam menegakkan protokol kesehatan.
Masih banyak warga Jatim tidak mengindahkan dan mematuhi protokol kesehatan. Yang tentunya harus terus ditingkatkan.
"Dan insya Allah Bapak Presiden akan menurunkan inpres yang salah satu isinya mempertegas pentingnya penegakan aturan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Itu kuncinya," kata Muhadjir yang juga ketua pengawas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Kemudian yang kedua masalah terbesar adalah terkait angka fatalitas. Di Jatim angka fatalitas kasus masih tinggi. Muhadjir menyebut angka fatalitas Indonesia saat ini ada di atas rata-rata internasional sebesar 0,2 persen.
"Kami akan menekan itu dan salah satu penyumbang cukup tinggi adalah Jatim. Maka kami akan coba tekan itu. Bagaimana caranya? caranya adalah patuh. Tidak bisa tidak. Makanya akan ada inpres nantinya," tegas Muhadjir.
Selain protokol kesehatan, yang akan dilakukan pemerintah adalah menyediakan sarana dan prasarana untuk Jatim. Seperti penyediaan ruang isolasi dan obersevasi. Serta memperbanyak pangkalan tes spesimen.
Setelah itu, pemerintah juga mengimbau agar perlindungan pada kelompok rentan lebih ditegakkan. Seperti tenaga kesehatan dan juga lansia serta warga masyarakat yang punya komorbid.
Muhadjir meminta secara khusus agar di Jatim tidak boleh ada keluhan kekurangan APD. Gugus Tugas siap menyediakan APD, sehingga Pangkogabwilhan II harus terus berkoordinasi dengan pusat jika ada kekurangan APD.
"Kalau ini bisa dipatuhi Insya Allah masalah Covid-19 di Jatim akan teratasi. Karena tingkat Jatim akan teratasi. Karena tingkat kerumitan menangani Covid-19 di Jatim ini sangat tinggi. Maka saya sering bilang kalau permasalahan Jatim ini diatasi, maka 50 persen masalah Covid-19 nasional akan teratasi," pungkas Muhadjir. (Fatimatuz Zahro/Abdullah Faqih/Surya.co.id)