Update Zona Merah di Surabaya 14 Juli 2020: Lakarsantri Terendah, Kantor RRI Surabaya Klaster Baru
Hari ini, Selasa (14/7/2020) pagi, kasus COVID-19 di Surabaya tembus 7.209 kasus. Ada pula temuan klaster baru yakni di RRI Surabaya.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Sementara itu, dua kecamatan dengan tingkat kasus terendah ada di Pakal dan Lakarsantri yang mencatatkan 82 kasus.
Kasus Virus Corona di Surabaya saat ini masih belum menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dan konsisten.
Dilansir dari situs lawan COVID-19, berikut update zona merah di Surabaya.
Kecamatan | Jumlah Kasus |
---|---|
Sukomanunggal | 197 |
Tandes | 168 |
Asem Rowo | 108 |
Benowo | 156 |
Pakal | 82 |
Lakarsantri | 82 |
Sambikerep | 150 |
Genteng | 179 |
Tegalsari | 307 |
Bubutan | 254 |
Simokerto | 220 |
Pabean Cantian | 173 |
Semampir | 296 |
Krembangan | 425 |
Bulak | 117 |
Kenjeran | 369 |
Tambaksari | 648 |
Gubeng | 448 |
Rungkut | 449 |
Tenggilis Mejoyo | 150 |
Gunung Anyar | 126 |
Sukolilo | 229 |
Mulyorejo | 232 |
Sawahan | 394 |
Wonokromo | 394 |
Karangpilang | 157 |
Dukuh Pakis | 119 |
Wiyung | 156 |
Gayungan | 108 |
Wonocolo | 188 |
Jambangan |
149 |
54 Karyawan RRI Surabaya Terpapar Covid-19, Kantor Ditutup hingga Tiga Pekan
Kantor Radio Rebublik Indonesia (RRI) Surabaya menjadi klaster besar penularan COVID-19 atau virus corona di Surabaya.
Guna memutus mata rantai penularan COVID-19, kantor RRI di Jl Pemuda Surabaya dipastikan akan kembali menutup aktivitas operasionalnya seusai melakukan lockdown selama 17 hari.
Hal itu menyusul setelah 54 karyawannya didiagnosa positif virus corona.
Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Surabaya Sumarlina mengatakan, sejak 27 Juli lalu manajemen sudah menghentikan kegiatan produksi. Usai melakukan pemeriksaan swab PCR kepada ratusan karyawannya.
"Swab pertama tanggal 26 Juni, hasil baru keluar 11 Juli. Tapi sejak 27 Juni manajemen sudah mengambil sikap melakukan lockdown kepada seluruh karyawan sampai 12 Juli," kata Sumarlina, saat dikonfirmasi, Senin (13/7/2020).
Sementara itu, karena hasil keluar, pihaknya pun melakukan Swab PCR kedua pada 6 Juli. Selang sehari, seluruh karyawan dinyatakan negatif Corona.
"Dari hasil itu sehingga lockdown rencana dicabut 13 Juli," kata Sumarlina.
Selanjutnya pada 11 Juli, hasil pemeriksaan pertama keluar. Tercatat 54 karyawan terinfeksi virus corona.
Untuk meyakinkan hasil tersebut, pihak manajemen pun memutuskan kembali melakukan pemeriksaan terhadap 54 karyawan tersebut.
"Hari ini karyawan yang positif di swab dan sudah dinyatakan negatif pada swab ke dua, melakukan swab ulang yang ketiga," ungkapnya.
Sementara itu, untuk mencegah penyebaran virus Corona di area kerja, pihaknya pun memutuskan kembali menutup aktifitas kantor kemungkinan hingga 3 pekan kedepan.