Virus Corona di Gresik
Warga Desa Munggusoyi Gresik Panen Kangkung dan Bayam, Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Covid-19
Program ini merupakan salah satu aksi nyata tanggap Covid-19, dengan tujuan untuk menjaga kebutuhan pangan keluarga
Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, GRESIK - Di tengah pandemi covid-19 warga Desa Munggusoyi, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik mulai sedikit tersenyum.
Sebab, mereka berhasil memanen sayuran kangkung dan bayam, sehingga bisa tetap bertahan hidup, meski pandemi corona hingga saat ini belum juga sirna.
"Alhamdulilah, hari ini sayuran kangkung dan bayam sudah bisa kami panen. Hanya butuh waktu selama 20 hari dan hasilnya lumayan banyak, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga," ungkap Sumini.
Salah satu petani sayur ini bisa bernafas lega. Setidaknya stok makanan dalam beberapa hari kedepan aman.
Mewakili para petani, lanjut Sumini, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Laznas Nurul Hayat (NH) Zakatkita Gresik-Lamongan yang sudah membantu para petani dalam mendapatkan penghasilan, terlebih saat kondisi sulit seperti ini.
"Mudah-mudahan barokah untuk semuanya," terangnya.
Kepala Cabang NH Zakatkita, M. Robby Amrizal mengatakan, pihaknya selama ini memang mendorong masyarakat di Desa Munggusoyi, Kecamatan Benjeng, untuk menjalankan program ketahanan pangan.
Dikatakannya, program ini merupakan salah satu aksi nyata tanggap Covid-19, dengan tujuan untuk menjaga kebutuhan pangan keluarga dan menambah penghasilan di tengah pandemi.
"Masyarakat pedesaan harus mampu bertahan saat pandemi, dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah agar lebih produktif, seperti tanam sayuran dan sejenisnya. Dan sektor pertanian diharapkan menjadi alternatif masyarakat dhuafa untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan menjadi tambahan penghasilan," terangnya.
Seperti yang kita lakukan saat ini, NH Zakatkita Gresik-Lamongan telah panen perdana sayur kangkung dan bayam di Desa Munggusoyi Kecamatan Benjeng. di lahan seluas 15x25 meter.
"Program seperti ini akan terus kita gerakkan. Selain cepat prosesnya, juga mudah melaksanakannya. Tidak butuh banyak biaya, yang terpenting adalah kemauan untuk bergerak. Dan Alhamdulillah, hasilnya dapat membantu petani Gresik bertahan hidup di tengah pandemi," tutupnya.