UTBK SBMPTN 2020
Reaksi Anggota Dewan terhadap Peserta UTBK Diketahui Reaktif Dipulangkan
"Bukan dipulangkan. Meski peserta hasilnya reaktif, Panitia dan pemkot harus sediakan tempat khusus," kata Luthfiyah.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Anggota DPRD Surabaya Luthfiyah mendesak agar panitia tidak menolak peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
Semua peserta wajib diperbolehkan ikut tes dalam kondisi apa pun
"Bukan dipulangkan. Meski peserta hasilnya reaktif dan indikasi positif covid-19 sekalipun, hak peserta untuk menyongsong masa depan. Panitia dan pemkot harus kerja sama sediakan tempat khusus," kata Luthfiyah, Senin (6/7/2020).
Sebab mereka saat ini dalam kondisi fit hingga bisa berada di Surabaya dan tempat tes. Menurut politisi Gerindra itu, panitia bisa menyediakan fasilitas khusus dan isolatif agar peserta relatif bisa tetap ikut tes.
Luthfiyah mendesak agar tidak adalagi peserta dipulangkan hanya karena reaktif. Bahkan jika memungkinkan dan siap, peserta yang hasilnya positif pada swab juga wajib dilayani. Biarkan ikut tes di temapt yang aman.
Aturan wajib tes corona yang mendadak dan tanpa koordinasi dengan kampus tersebut jelas bikin kelabakan.
Aturan ini juga harus dibarengi dengan penyedian tempat khusus untuk peserta yang hasil Rapid test reaktif.
"Adik-adik kita itu sudah bersemangat ikut UTBK. Mereka harus diapresiasi agar tidak kecewa dan putus asa untuk mencapai impiannya masuk PTN," kata Luthfiyah.
Sejak di bangku SD mereka sudah punya cita-cita. Kemudian belajar sungguh-sungguh di SMP dan SMA. Mereka juga sudah mempersiapkan diri untuk bersaing masuk PTN.
"Ada baiknya kebijakan apa pun harus jauh-jauh hari dan melalui sosialisasi yang cukup. Juga Penkot Surabaya harus koordinasi dengan rektor atau semua PTN Surabaya," katanya.
Dengan begitu bisa dipersiapkan segalanya termasuk menyediakan rapid tes atau swab gratis utk semua peserta.
Tidak hanya calon peseeta dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau kurang mampu.
Jangan sampai mareka gagal meraih masa depannya sebelum ikut ujian. Betapa kasihan mereka. Nyatanya mereka bsa berangkat dari desa ke Surabaya dengan segar bugar.
Kalau untuk pencegahan ujian ya di ruang isolatif.
Pokoknya jangan sampai ada peserta UTBK yg pulang sebelum ikut tes. Mereka punya hak belajar di PTN yang diimpikan. Mereka aset keluarga juga.