Virus Corona di Surabaya

Risma Akui Ada Serangan Pribadi saat Tangani Covid-19: 'Sakit Mbak Jadi Pemimpin, Sakit Sekali'

Risma mengurai banyak sekali kesalahan-kesalahan yang ditudingkan padanya, padahal hal itu tidak dilakukannya. Berikut curhat lengkapnya!

Editor: Musahadah
tribun jatim/yusron naufal putra
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui usai acara pengarahan Menkopolhukam selaku Wakil Ketua Pengarah Gugus Tugas Covid-19 kepada Gugus Tugas Covid-19 sekitar Surabaya Raya, Jumat (26/6/2020). 

Risma lalu membeber dimana dua hari saat pihak RSUD dr Soetomo mengaku dikirimi 38 pasien Covid-19 itu, tidak ada datanya. 

"Di data kami tidak ada

Semua sistem di Surabaya memakai eletronik

Kami punya petanya dokter kemana, ambulans kemana

Di data kami selama 2 hari kami hanya membawa 5, yang 3 kecelakaan," katanya.

Kenapa 5 pasien itu dibawa ke RSUD dr Soetomo? 

Risma beralasan selain penanganannnya di sana, juga karena korban bukan orang Surabaya sehingga klaim lebih mudah. 

"Mengapa Ibu langsung merasa ini menyerang secara pribadi dan menganggap bahwa Ibu sudah diperlakukan tidak adil?" tanya Rosi.

Saat bersujud, Risma juga menangis dan mengatakan dirinya telah gagal menjadi wali kota.

"Mengapa Ibu merasa itu serangan pribadi?" tambah Rosi.

Risma mengaku bukan hanya sekali itu saja kinerjanya dipertanyakan.

Menurut dia, sebelumnya banyak sekali kejadian serupa.

"Karena sebelum-sebelumnya banyak sekali peristiwa, kejadian itu," ungkap Tri Rismaharini.

Meskipun begitu, Risma mengaku sebelumnya memilih untuk bungkam.

Hal itu ia lakukan agar tidak memperpanjang masalah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved