Pembunuh di Sidoarjo

Ada Tambahan Lima Rumah Sakit untuk Penanganan Korban Virus Corona di Sidoarjo

Lima rumah sakit tambahan itu dibagi dua jenis pelayanan. Tiga rumah sakit rujukan pasien Covid-19 dan dua rumah sakit untuk pelayanan ibu hamil.

Penulis: M Taufik | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id/M Taufik
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman. 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Ada lima rumah sakit (RS) tambahan untuk penanganan korban virus Corona atau Covid-19 di Sidoarjo. Ditambah sebelumnya ada tujuh, berarti total sudah ada 10 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kota Delta.

Lima RS tambahan itu dibagi dua jenis pelayanan. Tiga RS rujukan pasien covid-19 dan dua lagi untuk pelayanan ibu hamil.

Dua RS melayani ibu hamil adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak Soerya dan RS HM Mawardi. Sedangkan tiga RS baru rujukan covid-19 adalah RS Rahman Rahim, RS Arafah Anwar Medika dan RS Aisyiyah Siti Fatimah.

"Yang untuk ibu hamil ada delapan bed. Sementara tiga rumah sakit rujukan tambahan kapasitasnya sekitar 60 bed," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, Jumat (3/7/2020).

Belakangan ini di Sidoarjo ada delapan orang ibu hamil yang diduga terpapar Covid-19. Mereka selesai menjalani rapid test dan hasilnya reaktif, sehingga perlu tes swab untuk memastikan terpapar virus Corona atau tidak.

Delapan ibu hamil itu masih dibolehkan pulang ke rumah. Tidak menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.

"Karena memang baru reaktif hasil rapid test," ujar dokter Syaf.

Nah, antisipasi untuk penanganan ibu hamil yang terpapar Covid-19, Gugus Tugas menyiapkan rumah sakit khusus. Tujuannya, agar perawatannya bisa lebih maksimal.

Sedangkan tiga rumah sakit tambahan untuk pasien Covid-19, memang sejak beberapa waktu lalu sudah sangat dibutuhkan. Karena tujuh RS yang ada sudah penuh bahkan overload sehingga para pasien Covid-19 dirawat di IGD RSUD Sidoarjo dan sebagian sampai dirujuk ke luar kota.

"Sempat ada 14 orang pasien Covid-19 yang dirujuk ke Surabaya karena rumah sakit di Sidoarjo sudah tidak mampu menampung," ungkap Syaf.

Selain itu ada satu pasien yang dirujuk ke Madiun. Namun, rujukan ke Madiun itu memang karena rumah si pasien berada di sana.

Sejauh ini, kasus Covid-19 di Sidoarjo sudah mencapai 1.704. Dari jumlah itu ada 254 pasien sembuh, 117 meninggal dunia dan 1.333 menjalani perawatan. PDP 815 dan ODP 1.366 orang.

Diakui dokter Syaf, jika dibandingkan jumlah kasus di Sidoarjo, jumlah ruang perawatan dan isolasi memang masih kurang. Kendati sudah ada hotel dan mal pelayanan publik yang juga dipakai untuk tempat karantina.

Namun saat ini ada peraturan baru, pasien positif yang menjalani perawatan jika swab dinyatakan negatif, meski hanya satu kali swab tes, sudah boleh dipulangkan. Dengan catatan, selama masa pemantauan 14 hari tidak ada keluhan.

"Ketentuan itu bisa mengurangi sekitar 35 persen sampai 40 persen pasien di rumah sakit. Jadi orang-orang tidak perlu menunggu lama di rumah sakit untuk swab berikutnya," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved