Berita Tulungagung
Kisah Pemuda Tulungagung Iseng Melukis Sepatu, Justru Bawa Berkah di Tengah Pandemi Covid-19
Ia melukis sepatu dengan gambar sesuai pesanan. Usaha ini dilakukan Yudha sejak dua bulan lalu, di masa pandemi virus corona.
Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
"Daripada gak ada kegiatan, iseng-iseng melukis di sepatu. Ternyata banyak yang minat," katanya.
Ide melukis sepatu itu datang dari saudaranya.
Saat itu Yudha yang baru pulang dari PKL, disarankan mencoba membuat lukisan di sepatu.
Iseng-iseng hasil lukisan itu diunggah ke media sosial.
Ternyata lukisan itu banyak yang minat.
Pesanan pun satu per satu mulai datang.
Bukan hanya dari Tulungagung, pesanan juga dari Surabaya.
"Waktu itu ada sepatu yang mahal, tapi karena pemiliknya sudah bosan diminta dikasih gambar ombak kanagawa. Agak grogi juga, takut sepatunya hilang saat proses pengiriman," ucap Yudha.
Pewarna yang dipakai adalah cat akrilik.
Cat ini membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama.
Kondisi ini membuat satu lukisan Yudha sekurangnya butuh tiga sampai empat hari.
"Cat ini fleksibel sehingga tidak pecah kalau diaplikasikan di sepatu. Tapi keringnya memang lama," ungkap Yudha.
Sejauh ini tidak ada kendala pengerjaan lukisan sepatu custom ini.
Namun karena dikerjakan dengan tenaga manusia, proses produksi tidak bisa dalam jumlah banyak.
Sering kali Yudha menunda pesanan, karena barang yang sedang dikerjakan sudah menumpuk.