Aksi Risma Setelah Keluarga TNI AD Minta Jangan Hanya Teriak-teriak, Pangdam Ikut Turun Tangan
Berikut ini aksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma setelah keluarga besar TNI AD minta dirinya jangan hanya teriak-teriak, tapi tegas.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Tri Mulyono
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Berikut ini aksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma setelah keluarga besar TNI AD minta dirinya jangan hanya teriak-teriak, tapi tegas terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan.
Dalam aksi pada Minggu (28/6/2020), Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim juga turun tangan ikut bagi-bagi masker kepada warga.
Seperti diketahui update penyebaran Virus Corona di Jatim dan Kota Surabaya masih tinggi.
• Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim, 28 Juni 2020: Sembuh Bertambah 130, Total 5510 Covid-19
• TKA China Gelombang Kedua Akan Masuk Kendari Akhir Juni
• UPDATE Corona Kab Kediri, Minggu 28 Juni 2020: Kasus Positif Bertambah Tiga, Total 197 Orang
• Pilwali Surabaya 2020: Harapan Istri Bambang DH, Dyah Katarina, jelang Turunnya Rekom Bacawali PDIP
Per 27 Juni 2020, ada tambahan 299 kasus positif Covid-19 di Jatim sehingga total kasus kumulatif menjadi 11.170 kasus.
Untuk Surabaya sendiri bertambah 70 kasus Covid-19 baru, sehingga total kasus kumulatif di Surabaya menjadi 5.414 kasus.
Per tanggal 28 Juni 2020, kasus baru Covid-19 di Jatim mencapai 330 pasien dari 1.198 penambahan kasus baru Covid-19 secara nasional.
Tingginya kasus baru Covid-19 di Jawa Timur menjadi perhatian masyarakat.
DPD Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat Jawa Timur (HIPAKAD Jatim) ikut prihatin dengan penambahan kasus baru Covid-19 di Jawa Timur yang tinggi.
Bahkan kasus pasien positif di Jawa Timur sudah menyalip DKI Jakarta.
Salah satu daerah yang menjadi zona merah di Jawa Timur yakni Kota Surabaya.
Ketua DPD HIPAKAD Jatim Priyo Effendy menyarankan agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberlakukan sanksi tegas terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan.
Menurut Priyo penyebab utama penularan Covid-19 di Jatim sulit ditekan lantaran masyarakat kurang disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Di sisi lain, petugas juga tidak tegas terhadap warga yang tidak disiplin.
Priyo menilai jika Pemkot Surabaya sebatas mengeluarkan imbauan dan teriak-teriak mengenai disiplin protokol kesehatan, bakal dianggap warga hanya angin lalu.
Untuk itu perlu ada sanksi tegas.