Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya, dari 100.000 Penduduk 190 Positif Covid-19, Risma Siapkan Strategi
Tingkat serangan atau attack rate covid-19 di Kota Surabaya terus meningkat. Dari 100.000 penduduk Surabaya, sebanyak 190 orang positif covid-19.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Musahadah
Strategi tersebut disampaikan Risma saat menjadi salah satu pembicara dalam dialog bertajuk 'Zona Risiko Tinggi: Bagaimana Beradaptasi?' yang digelar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Selasa (23/6/2020).
"Jadi pertama harus disiplin," kata Risma dalam dialog virtual tersebut.
Hal itu dilakukan dengan berbagai upaya. Di antaranya dengan membentuk kampung tangguh wani jogo Suroboyo.
Gerakan kampung berbasis RW ini melibatkan penuh warga dalam upaya menekan angka kasus virus corona di Surabaya. Risma yakin dengan adanya kampung tangguh ini, antar warga dapat saling ambil peran.
"Pengawasannya sangat ketat, terutama yang keluar-masuk kampung," ujar Risma.
Risma mengungkapkan, Pemkot tak hanya membentuk kampung tangguh. Sebab, pasar tradisional juga disiapkan pola agar tak menjadi tempat penyebaran. Caranya dengan membentuk pasar tangguh.
Akses pintu masuk dibuat satu arah agar tak ada aktivitas yang memungkinkan antar orang berpapasan langsung. Kemudian, juga diatur terkait dengan pola transaksi.
Pedagang dan pembeli dipisahkan semacam sekat berbentuk tirai dari plastik. Lalu, saat bertransaksi menggunakan nampan. Hal itu agar tak ada kontak fisik secara langsung.
Risma memaparkan Pemkot Surabaya juga membentuk industri tangguh, rumah ibadah tangguh, transportasi tangguh, mal tangguh dan sebagainya.
Agar efektif, Risma mengungkapkan masing-masing ada satgasnya. Di berbagai sektor itu, selalu ditertibkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kami lakukan pengawasan ini secara konsisten, setiap hari bahkan malam ada petugas yang piket di beberapa tempat untuk memantau," tambah Risma.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu mengungkapkan jika masing-masing sadar akan protokol kesehatan, maka diyakini pandemi dapat terus dikendalikan. Masing-masing memiliki peran penting agar wabah ini tidak meluas.
"Jika masing-masing kita menjaga diri, sebetulnya kita menjaga dan melindungi saudara-saudara kita," ujar Risma.