Virus Corona di Surabaya

Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 21 Juni 2020: Pasien Sembuh 1559, Positif COVID-19 4572

Berikut Update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Minggu (21/6/2020). pasien sembuh jadi 1559 dan total positif COVID-19 4572

infocovid19.jatimprov.go.id
Peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Minggu 21 Juni 2020 

SURYA.co.id - Update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Minggu (21/6/2020), pasien sembuh menjadi 1559 dan total positif COVID-19 kini 4572.

Update virus corona di Surabaya dan Jatim ini dilansir dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id dan infocovid19.jatimprov.go.id

Untuk update virus corona di Surabaya, ada penambahan sebanyak 105 orang positif COVID-19.

Sehingga total kasus positif virus corona di Surabaya hari ini adalah 4572 kasus.

Tapi ada juga kabar baik, jumlah pasien sembuh juga ikut naik setiap hari.

Jumlah pasien sembuh virus corona di Surabaya hari ini bertambah 72 orang, sehingga kini totalnya 1559 pasien sembuh COVID-19.

Untuk korban meninggal karena virus corona di Kota Surabaya hari ini bertambah 2 orang.

Berikut tabel kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya hari ini, Minggu 21 Juni 2020.

Tabel kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya hari ini, Minggu 21 Juni 2020
Tabel kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya hari ini, Minggu 21 Juni 2020 (lawancovid-19.surabaya.go.id)

Untuk update virus corona di Jatim masih menunjukkan peningkatan.

Melansir dari infocovid19.jatimprov.go.id, kasus virus corona di Jatim bertambah 304 kasus hari ini.

Sehingga, total jumlah kasus Virus Corona di Jatim saat ini mencapai 9444 kasus.

Rincian dari 9444 kasus ini adalah, sebanyak 5694 pasien sedang menjalani masa perawatan, 2789 pasien telah dinyatakan sembuh, sementara 718 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.

Penambahan 304 kasus virus corona di Jatim ini berasal dari wilayah : +9 KAB. BANGKALAN,+1 KAB. BLITAR,+1 KAB. BOJONEGORO,+39 KAB. GRESIK,+1 KAB. JEMBER,+3 KAB. JOMBANG,+2 KAB. LAMONGAN,+1 KAB. MAGETAN,+3 KAB. MALANG,+8 KAB. MOJOKERTO,+4 KAB. NGANJUK,+1 KAB. PAMEKASAN,+27 KAB. PASURUAN,+2 KAB. PROBOLINGGO,+3 KAB. SAMPANG,+57 KAB. SIDOARJO,+6 KAB. SITUBONDO,+6 KAB. SUMENEP,+7 KOTA MALANG,+3 KOTA MOJOKERTO,+5 KOTA PASURUAN,+10 KOTA PROBOLINGGO,+105 KOTA SURABAYA.

Pasien sembuh virus corona di Jatim juga bertambah 125 hari ini, yakni dari wilayah: +8 KAB. GRESIK,+2 KAB. JEMBER,+1 KAB. KEDIRI,+4 KAB. LAMONGAN,+3 KAB. MALANG,+2 KAB. MOJOKERTO,+1 KAB. NGANJUK,+8 KAB. PASURUAN,+2 KAB. PROBOLINGGO,+11 KAB. SIDOARJO,+5 KAB. SITUBONDO,+3 KAB. TRENGGALEK,+3 KOTA MALANG,+72 KOTA SURABAYA

Berikut peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Minggu 21 Juni 2020.

Peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Minggu 21 Juni 2020
Peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Minggu 21 Juni 2020 (infocovid19.jatimprov.go.id)

Berikut tabel sebaran kasus virus corona di setiap kabupaten dan kota di Jawa Timur, per Minggu (21/6/2020)

KOTA SURABAYA 7269 5038 4219 4269 4572
KOTA PROBOLINGGO 1284 504 353 33 37
KOTA PASURUAN 1440 189 125 13 51
KOTA MOJOKERTO 4752 68 604 11 45
KOTA MALANG 2704 577 961 307 135
KOTA MADIUN 1482 141 74 24 7
KOTA KEDIRI 3777 567 336 42 57
KOTA BLITAR 2462 120 211 7 5
KOTA BATU 6719 346 314 98 54
KAB. TULUNGAGUNG 13690 906 1448 634 221
KAB. TUBAN 23077 893 650 90 88
KAB. TRENGGALEK 38848 261 905 46 19
KAB. SUMENEP 37020 0 365 19 24
KAB. SITUBONDO 6699 706 466 59 92
KAB. SIDOARJO 635 4663 1294 653 1186
KAB. SAMPANG 37818 93 527 30 79
KAB. PROBOLINGGO 7619 1198 492 70 126
KAB. PONOROGO 24567 321 454 59 35
KAB. PASURUAN 3138 263 288 209 273
KAB. PAMEKASAN 692 846 568 92 76
KAB. PACITAN 23803 578 647 18 18
KAB. NGAWI 36417 446 345 48 17
KAB. NGANJUK 44016 1920 99 137 53
KAB. MOJOKERTO 12857 93 576 114 124
KAB. MALANG 2326 423 520 391 167
KAB. MAGETAN 269 179 360 86 90
KAB. MADIUN 713 942 344 78 34
KAB. LUMAJANG 19698 527 409 127 51
KAB. LAMONGAN 49427 892 553 197 216
KAB. KEDIRI 25142 1888 1074 242 187
KAB. JOMBANG 14303 976 690 54 195
KAB. JEMBER 37998 1656 1300 209 96
KAB. GRESIK 1148 300 1280 443 462
KAB. BONDOWOSO 14290 304 1105 10 22
KAB. BOJONEGORO 42825 357 268 27 93
KAB. BLITAR 25355 316 982 62 19
KAB. BANYUWANGI 9124 471 889 48 25
KAB. BANGKALAN 20287 1057 1046 29 150

IDI Jatim Anggap PSBB di Surabaya Tak Perlu Diterapkan Lagi

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur menilai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya tidak perlu diterapkan lagi walaupun angka kasus Covid-19 terus naik terutama di Kota Surabaya.

Ketua IDI Jatim, Sutrisno menilai, yang lebih penting daripada PSBB adalah kepatuhan masyarakat untuk menggalakkan protokol kesehatan.

Mulai dari menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak, dan tidak berkerumun.

"Jadi menurut saya yang paling penting adalah kedisiplinan masyarakat.

Walaupun ada PSBB tapi masyarakat tidak disiplin protokol kesehatan ya sama saja," kata Sutrisno, Sabtu (20/6/2020).

Dari evaluasi yang dilakukan epidemiolog, kepolisian dan kalangan independen menunjukkan kedisiplinan masyarakat masih sangat rendah.

"Hal itulah yang bikin kasus ini terus naik mendekati Jakarta. Bahkan kematian lebih tinggi daripada Jakarta," lanjutnya.

Selain pendisiplinan protokol kesehatan, Sutrisno juga meminta pemerintah daerah untuk lebih masif melakukan test, baik rapid test maupun tes PCR (Polymerase Chain Reaction).

"Kuratif dan perawatannya juga harus bagus, serta tracing (penelusuran) yang efisien dan tepat.

Dengan itu nanti baru bisa mengatasi angka kasus yang terus naik. Jadi bukan PSBB nya," lanjutnya.

Pemerintah daerah, lanjut Sutrisno juga harus memaksimalkan peran kampung tangguh yang menurutnya akan sangat efektif untuk mengedukasi masyarakat jika digerakkan secara optimal.

"Gerakkan dari unit terkecil, mulai RT RW dan kampung, kalau bisa diefektifkan saya yakin berhasil.

Para tokoh lokal mau berani fokus kepada warganya, mendisiplinkan warga dan melarang orang luar keluar masuk dengan bebas terutama pada jam malam dan melarang kumpul-kumpul," ucapnya.

Yang tak kalah penting, menurut Sutrisno adalah pengawasan pada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri.

"Isolasi mandiri harus betul-betul diawasi dan kalau perlu juga dibantu kebutuhan hidupnya.

Jadi Kampung tangguh ini menurut saya harus diutamakan untuk penerapan disiplin protokol Kesehatan," pungkasnya.(Sofyan Arif/Putra Dewangga/Surya.co.id)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved