5 Cara Saksikan Gerhana Matahari Cincin Minggu 21 Juni 2020, Simak Jadwal Setiap Wilayah

5 Cara Saksikan Gerhana Matahari Cincin Minggu 21 Juni 2020, Simak Jadwal Setiap Wilayah

Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
surya.co.id/sylvianita widyawati
Sejumlah mahasiswa saat melakukan pengamatan gerhana matahari cincin menggunakan kacamata khusus, Kamis (26/12/2019). 

SURYA.co.id - Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) bisa disaksikan kembali pada Minggu (21/6/2020).

Gerhana Matahari Cincin ini menurut peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Emmanuel Sungging, akan di Indonesia hanya terjadi parsial.

Artinya, gerhana yang terjadi tidak akan terlihat secara penuh di Indonesia sehingga hanya beberapa wilayah Indonesia yang bisa menyaksikan fenomena alam ini.

Namun tak perlu khawatir, sebab ada 5 cara yang bisa dilakukan untuk menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin.

Melansir dari Kompas dalam artikel berjudul "Ingin Saksikan Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020? Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui", berikut 5 cara saksikan Gerhana Matahari Cincin.

1. Terjadi pada pukul 13.00 WIB

Gerhana Matahari Cincin akan terjadi pada pukul 13.00 WIB, dengan waktu awal dimulainya gerhana terjadi pada pukul 13.16 WIB di Sabang, Aceh.

Sementara, kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir yakni Kepanjen, Jawa Timur, yakni pada pukul 15.19 WIB.

Saat itu, kondisi Matahari, Bulan, dan Bumi berada tepat segaris dan piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada Matahari.

2. Puncak GMC

Setelah memasuki masa awal, fenomena Gerhana Matahari Cincin akan mengalami masa puncak.

Adapun masa puncak gerhana ditandai dengan kondisi Matahari yang tampak seperti cincin, gelap di bagian tengah, dan terang di bagian pinggirnya.

Sejumlah daerah di Indonesia pun mengalami masa puncak dengan waktu yang berbeda.

Di Indonesia, wilayah yang akan mengalami puncak gerhana paling awal adalah Sabang, Aceh, yakni pukul 14.34 WIB.

Sementara, wilayah yang akan mengalami waktu puncak paling akhir yakni Kota Agats, Papua pada pukul 17.37 WIT.

3. Waktu akhir kontak

Setelah mengalami masa puncak, gerhana perlahan-lahan selesai atau mengalami akhir kontak.

Di Indonesia, kontak akhir paling awal akan terjadi di Tais, Bengkulu, pada pukul 15.06 WIB, dan paling akhir di Melonguane, Sulawesi Utara pada 17.31 WITA.

Dari perbandingan selisih waktu tersebut, fenomena GMC Gerhana Matahari Cincin paling sebentar terjadi di Kepanjen yakni selama 3 menit 17 detik dan paling lama dapat disaksikan di Sabang yakni selama 2 jam 27 menit 11 detik.

4. Jadwal puncak Gerhana Matahari Cincin di sejumlah wilayah di Indonesia

Bagi Anda yang tertarik menyaksikan fenomena langit GMC, berikut jadwal waktu terjadi puncak GMC di sejumlah wilayah di Indonesia:

  • Aceh (puncak gerhana pukul 14.40 WIB)
  • Sumatera Utara (puncak gerhana pukul 14.48 WIB)
  • Sumatera Barat (puncak gerhana pukul 14.54 WIB)
  • Riau (puncak gerhana pukul 14.57 WIB)
  • Bengkulu (puncak gerhana pukul 14.59 WIB)
  • Jambi (puncak gerhana pukul 15.00 WIB)
  • Kepulauan Riau (puncak gerhana pukul 15.06 WIB)
  • Sumatera Selatan (puncak gerhana pukul 15.04 WIB)
  • Lampung (puncak gerhana pukul 15.07 WIB)
  • Kepulauan Bangka Belitung (puncak gerhana pukul 15.10 WIB)
  • Jawa Barat (puncak gerhana pukul 15.14 WIB)
  • Jawa Tengah (puncak gerhana pukul 15.18 WIB)
  • Jawa Timur (puncak gerhana pukul 15.21 WIB)
  • Kalimantan Barat (puncak gerhana pukul 15.17 WIB)
  • Kalimantan Tengah (puncak gerhana pukul 15.22 WIB)
  • Kalimantan Selatan (puncak gerhana pukul 16.25 WITA)
  • Kalimantan Timur (puncak gerhana pukul 16.26 WITA)
  • Kalimantan Utara (puncak gerhana pukul 16.25 WITA)
  • Bali (puncak gerhana pukul 16.24 WITA)
  • Nusa Tenggara Barat (puncak gerhana pukul 16.27 WITA)
  • Nusa Tenggara Timur (puncak gerhana pukul 16.27 WITA)
  • Sulawesi Barat (puncak gerhana pukul 16.29 WITA)
  • Sulawesi Selatan (puncak gerhana pukul 16.30 WITA)
  • Sulawesi Tengah (puncak gerhana pukul 16.30 WITA)
  • Sulawesi Tenggara (puncak gerhana pukul 16.32 WITA)
  • Gorontalo (puncak gerhana pukul 16.31 WITA)
  • Sulawesi Utara (puncak gerhana pukul 16.32 WITA)
  • Maluku Utara (puncak gerhana pukul 17.34 WIT)
  • Maluku (puncak gerhana pukul 17.35 WIT)
  • Papua Barat (puncak gerhana pukul 17.36 WIT)
  • Papua (puncak gerhana pukul 17.37 WIT).

5. Kota yang tidak dapat menyaksikan GMC

Di sisi lain, ada sejumlah kota di Indonesia yang tidak dapat menyaksikan fenomena GMC.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), GMC hanya akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi di Indoensia.

Sementara, yang tidak dapat menyaksikan GMC yakni:

  • 2 kota di Bengkulu
  • 7 kota di Lampung
  • 10 kota di Jawa Tengah
  • 7 kota di Jawa Timur
  • Semua kota di Jawa Barat kecuali Indramayu
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • DIY

BMKG mengungkapkan, wilayah yang tidak dapat meyaksikan GMC karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0.

Tata cara salat Gerhana Matahari Cincin

Saat terjadi Gerhana Matahari Cincin, umat islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca doa.

Berikut doa yang dapat dibaca saat terjadi Gerhana Matahari Cincin:

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، الله أكبر

Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar.

Artinya: “Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan, melainkan Allah. Allahlah Yang Maha Besar.”

Doa tersebut dianjurkan untuk dibaca berulang-ulang hingga habisnya gerhana.

Sementara keutamaan membaca doa saat terjadi gerhana yakni akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Selain berdoa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan shalat.

Dikutip dari Tribunnews dituliskan bahwa dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

     إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)

Sementara itu, Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menjelaskan pelaksanaan hadis tersebut:

ووقع في حديث ابن عباس عند سعيد بن منصور “فاذكروا الله وكبروه وسبحوه وهللوه”

Artinya: “Berdzikirlah, bertakbirlah, bertasbihlah, dan bertahlillah.”

Umat Islam di sekitar Pelabuhan Gresik melaksanakan salat gerhana di Masjid, Rabu (9/3/2016). (SURYA.CO.ID)
Melansir video berjudul "Tata Cara Shalat Gerhana Lengkap dengan Praktek Gerakan" di kanal Youtube tvMU Channel, berikut tata cara salat Gerhana Matahari Cincin.

1. Niat

Niat mengerjakan salat gerhana dapat dilafalkan baik dalam bahasa Indonesia atau bahasa Arab.

Jika menggunakan bahasa Arab, maka lafalnya tergantung apakah kita menjadi imam atau makmum dalam salat tersebut.

Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi rak' ataini Lillahi Ta'alaa

"Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Matahari dua rakaat karena Allah Ta'alaa"

2. Takbiratul ihram

3. Membaca doa iftitah.

Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih. Doa iftitah dibaca pelan.

4. Membaca Ta’awudz. Ta’awudz juga dibaca dengan pelan.

5. Membaca surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras.

6. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Al-Baqoroh atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama.

Jika tidak mampu surat Al-Baqoroh, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.

7. Ruku’. Ruku’ dilakukan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat.

Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih

8. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan

9. Membaca Al-Fatihah kedua.

Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali.

Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa.

Jika pada Shalat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.

10. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama.

Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.

11. Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama.

Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih

12. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan

13. Sujud. Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama.

Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Shalat biasa

14. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rokaat yang kedua.

Pada Rokaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rokaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek.

Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal.

Sebagaimana dalam Rokaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rokaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.

15. Sujud. Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud.

Sujud pada Rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rakaat pertama.

16. Salam

17. Terakhir, dianjurkan mendengarkan khutbah jika berjamaah.

(Ellyvon Pranita dan Mela Arnani/Arum Puspita M/KOMPAS/SURYA.CO.ID)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved