BERITA Surabaya Hari ini Populer: Fakta 5 Bocah Minta Diadopsi dan Taufik Monyong Diperiksa Polisi

Berikut Berita Surabaya Hari ini Populer edisi Jumat 12 Juni 2020: Fakta Kabar Viral 5 Bocah Minta Diadopsi dan Taufik Monyong Diperiksa Polisi.

Kolase Facebook
Postingan viral lima anak minta diadopsi (kiri), Taufik Monyong (kanan) 

Dia pun menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Mapolda Jatim pada Senin (8/6/2020).

Hal ini dibenarkan Taufik saat dikonfirmasi surya.co.id, Kamis (11/6/2020). 

Taufik Monyong mengaku diinterogasi selama berjam-jam, dan baru berakhir pada Selasa (9/6/2020) dini hari.

"Tanggal 8, itu sampai pagi, sampai jam 1 itu kan tanggal 9," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Kamis (11/6/2020).

Selama dimintai keterangan, Taufik mengaku diperlakukan sangat baik. Bahkan ia menganggap seperti sedang berdiskusi panjang dengan pihak penyidik.

"Itu penyidikannya dan penyidiknya, ngobrolnya, lebih banyak diskusi," jelasnya.

Seingat Taufik, sepanjang hari dimintai keterangan, ia hanya ditanyai enam poin pertanyaan.

"Pertanyaan opo, anggap aja 6," tuturnya.

Sejumlah pertanyaan itu, lanjut Taufik, menguliti maksud dari dua konten video yang beredar di media sosial dalam waktu yang berbeda.

Bacawali jalur independen, M.Sholeh deklarasi bersama wakilnya Taufiq Hidayat atau Taufiq Monyong di Rumah HOS Tjokroaminoto di kawasan Peneleh Surabaya, Kamis (14/11/2019).
Taufik Monyong saat menjadi bacawali Surabaya jalur independen dengan M.Sholeh.  Deklarasi digelar di Rumah HOS Tjokroaminoto di kawasan Peneleh Surabaya, Kamis (14/11/2019). (surabaya.tribunnews.com/yusron naufal putra)

Taufik mengaku salah satu video dibuat di warung kopi, dan video lainnya di Gang Setan. 

"Gang setan mengingatkan Pancasila, dan di warkop mengingatkan Soekarno," katanya.

Taufik mengungkapkan, maksud dari dua konten video yang dibuatnya itu hanya sebatas untuk mengingatkan masyarakat agar tidak berlebihan melihat dan memaknai gejala pandemi Covid-19 ini.

"Intinya itu aku menyampaikan ayolah cintai pancasila, ojok gara-gara corona koen ga percaya Tuhan, manusia wes biadap, persatuan bubar, rakyat wes ga bijaksana, adil sejahteranya apa," jelasnya.

"Jadi menyampaikan itu saya itu ada contoh; persatuan bubar, nek gang-gang itu ditutup kabeh, berarti kan yek opo. Memaknai persatuannya yek opo. Ketuhanan YME itu gak ono, iko lo mati karena Corona, lah Tuhan itu yg uripkan dan mateni kok, walaupun yg dikasih tugas Izrail. Tapi apakah kamu tidak salah ngomong gitu. Kamu salah, laknat lho kamu, menganggap Izrail itu pensiun. Lho Izrail dianggap pensiun," terangnya.

Ia juga menambahkan, melalui konten video tersebut dirinya hanya bermaksud mengkritisi sejumlah elit politik yang masih mempertanyakan bahkan menolak adanya kebijakan pemerintah pusat mengenai New Normal Life.

Sumber: Surya
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved