Dokter Meninggal karena Covid 19
Profil Dokter Miftah Fawzy yang Meninggal Positif Covid-19, Dekan FK Unair: Calon Dokter Terbaik
Dokter Miftah Fawzy diketahui masih menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Musahadah
“Dia sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta karena istrinya bekerja di sana. Lalu saat di reffer ke kami di RSUD dr Soetomo kondisinya sudah membutuhkan ventilator,” kata Joni.
Bahkan dr Miftah juga sempat diberikan terapi plasma convalescent. Akan tetapi karena kondisinya sudah sangat berat dan ada premorbid, sehingga beliau tidak tertolong. Dr Miftah dinyatakan meninggal dunia pagi ini pukul 10.00 WIB.
“Beliau dimakamkan di Magetan,” pungkas Joni.
• 6 FAKTA Miftah Fawzy Dokter di Surabaya yang Meninggal karena COVID-19, Sosok Aslinya Terungkap
• Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 11 Juni: Pasien COVID-19 3627, Tren Kesembuhan Meningkat
4. Lacak penularannya
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, dr Brahmana Askandar saat hadir dalam upacara penghormatan dan prosesi pelepasan jenazah di FK Unair mengatakan, dr Miftah merupakan dokter ketiga di Surabaya yang gugur sebagai pejuang medis dalam melawan Covid-19 atau virus Corona.
"Dr Miftah merupakan dokter yang ketiga yang gugur di Surabaya.
Kami harap mudah-mudahan ini menjadi yang terakhir.
Perjuangan beliau harus kami lanjutkan karena perjuangan belum selesai, mudah-mudahan COVID-19 segera berakhir," ujar dr Brahmana.
Sebelumnya, dokter Boedhi Harsono dan dr Berkatnu Indrawan juga meninggal dunia karena Covid-19.D-19.

Dokter Brahmana mengungkapkan, sampai saat ini penyebab pasti terpaparnya dr Miftah belum diketahui dan masih dilakukan pelacakan.
Meski demikian, IDI Surabaya terus melakukan imbauan dan mengevaluasi ulang bagaimana pencegahan penularan di kalangan dokter dan tenaga medis.
"Kami terus melakukan evaluasi dan memperbarui alat pelindung diri (APD).
Prosedur-prosedur kami perbaiki dan diperketat, agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ujarnya.