Ari Lasso Sumbang 10.000 Masker ke Pemkot Surabaya, Risma Sumringah dan Ajak Makan Rujak Cingur

Ari Lasso menyumbang 10.000 masker untuk penanganan COVID-19 di Surabaya. Hal itu membuat Walikota Risma sumringah dan mengjaknya mampir ke balai kota

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Iksan Fauzi
Kolase Surya.co.id/Kompas.com
Ari Lasso sumbang 10.000 masker ke Pemkot Surabaya yang membuat Walikota Risma sumringah dan mengajaknya mampir ke balai kota jika ke Surabaya. 

"Siap kalau Cuma Rujak Cingur aja," kata Risma sembari tersenyum.

Buka taman bertahap

Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan Taman Bungkul, Senin (16/3/2020). Penyemprotan disinfektan itu sebagai upaya antisipasi terhadap penyebaran virus corona yang kian digencarkan oleh Pemkot Surabaya.
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan Taman Bungkul, Senin (16/3/2020). Penyemprotan disinfektan itu sebagai upaya antisipasi terhadap penyebaran virus corona yang kian digencarkan oleh Pemkot Surabaya. (surya.co.id/ahmad zaimul haq)

Sementara itu, taman atau ruang terbuka hijau di Surabaya secara bertahap bakal dibuka dimasa transisi new normal. Pemkot Surabaya tengah mempersiapkan polanya agar protokol kesehatan dilakukan guna mengantisipasi penularan virus corona.

"Ada sebagian yang dibuka hari ini, taman di Surabaya kan banyak," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Kamis (11/6/2020).

Taman memang menjadi salah satu yang ditutup sejak beberapa waktu lalu lantaran wabah virus corona ini. Apalagi, Surabaya sebelumnya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kata Febri, protokol kesehatan memang harus dilakukan. Dan hal itu pula yang saat ini terus dipersiapkan Pemkot agar saat Taman dibuka pengunjung tidak lagi was-was.

Misalnya, pengunjung taman akan dibatasi jumlahnya. Kemudian, pintu akses keluar masuk bakal diatur secara terpisah. Jika semula dapat masuk ke taman dari bebagai penjuru, namun saat ini bakal diatur pintu akses secara terpusat.

Menurut Febri, pola semacam itu agar para pengunjung tidak berpapasan satu sama lain guna mengantisipasi potensi penyebaran virus corona.

Selain itu, bakal ada semacam screening di pintu masuk. Petugas akan memeriksa suhu tubuh pengunjung dan masker. Petugas juga bakal mengarahkan agar cuci tangan terlebih dahulu kepada setiap pengunjung.

Febri mengungkapkan, pihaknya juga berencana untuk menyebar semacam papan sosialisasi dan imbauan agar protokol diperhatikan oleh pengunjung. Jika hal itu diabaikan, bakal ada sanksi yang nantinya akan diatur dalam Perwali. Namun dia berharap warga sudah sadar tanpa harus diberi sanksi.

"Akan ada pengawas taman dari DKRTH, kalau sudah kapasitas 50 persen, mohon maaf untuk tidak memaksakan diri untuk berkunjung," ungkap dia.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved