Update PSBB Surabaya Berakhir: Walikota Risma Perbanyak 'Kampung Tangguh' yang Punya 4 Satgas

Surabaya, Sidoarjo dan Gresik sedang masa transisi ke new normal. Risma mengaku sedang mempersiapkan 'Kampung Tangguh'

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
tribun jatim/yusron naufal
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 

SURYA.co.id - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya berakhir pada 8 Juni 2020.

Saat ini Surabaya, Sidoarjo dan Gresik sedang masa transisi ke new normal.

Walikota Risma mengaku, kini sedang mempersiapkan 'Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo'.

Selain Surabaya, Gresik juga sedang masa transisi, namun hingga Selasa (9/6/2020) terminal belum kunjung dibuka.

Berikut update PSBB Surabaya berakhir, Rabu (10/6/2020) selengkapnya.

1. PSBB Surabaya Berakhir, Kampung Wani Jogo Surabaya Bakal Diperbanyak

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tribun jatim/yusron naufal)

Pembentukan kampung Wani Jogo Suroboyo bakal semakin massif seiring berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.

Untuk memuluskan langkah itu, Risma menggelar pertemuan dengan Polrestabes Surabaya serta Polres Tanjung Perak, di masing-masing Mapolres, Selasa (9/6/2020). Dalam pertemuan itu, Pemkot dan jajaran kepolisian membahas detail terkait itu.

"Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo ini untuk menjaga supaya penyebarannya bisa terhambat," kata Risma.

Kampung tangguh ini nampaknya bakal menjadi program Pemkot untuk memassifkan protokol kesehatan. Gerakan berbasis RW ini menjadi senjata Pemkot menggalakkan agar wabah virus corona ini dapat terus ditekan di Surabaya.

Apalagi, kampung padat penduduk banyak sekali di Surabaya yang memang berpotensi terjadinya penularan jika lengah. Sehingga, kata Risma, resiko seperti itu yang memang harus terus ditekan dengan melibatkan warga juga.

Selain mendorong Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, Risma bersama jajaran kepolisian juga mendiskusikan kemungkinan pembentukan Mal Tangguh, Tempat Ibadah Tangguh dan Pasar Tangguh. Hal itu juga diyakini dapat menjadi pola agar pandemi ini dapat terus dikendalikan.

“Saya percaya ini bisa ditekan. Saya yakin itu,” ujar Risma.

Hal itu nampaknya juga menjadi warning kepada warga. Dengan berakhirnya PSBB Surabaya, protokol kesehatan dan upaya pencegahan memang harus terus dilakukan.

Risma berharap, warganya dapat semakin disiplin menjalankan itu. Bukan menganggap berakhirnya PSBB sebagai sebuah kebebasan dari pandemi virus corona.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved