Virus Corona di Surabaya
Ternyata Ini Rahasia Risma Berani Akhiri PSBB Surabaya, Alasan Tak Tiru Anies Baswedan di Jakarta
Ternyata ini rahasia Risma berani akhiri PSBB Surabaya. Ia juga mengungkap alasan tak tiru cara Anis Baswedan di Jakarta untuk menangani Corona.
"Jadi karena itu hari demi hari saya melototin data pasien dan kemudian posisinya pasien ada di mana," papar Risma.
"Kemudian saya melakukan pemetaan karena saya lihat saya harus tahu kondisi kampung itu seperti apa," jelasnya.
"Misalkan dia tinggal di apartemen, kondisi apartemennya seperti apa. Kalau di rumah susun saya harus melakukan apa," tambah Wali Kota Surabaya ini.
"Kalau dia bekerja di toko dengan pegawai-pegawai saya harus apa. Kalau dia di pasar saya harus apa," kata Risma.
Lebih lanjut, ketika sudah ditemukan persebarannya, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengetesan massal.
"Setelah itu saya melihat peta. Dari peta itu saya sampaikan ini harus dites karena ada kemungkinan ini dia pergi ke sini, pergi ke sana," lanjutnya.
"Saya harus benar-benar tracing. Jadi konsentrasi saya day to day itu," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 1.17:
Reaksi Risma saat Ditanya Kenapa Tak Ingin Tiru Anies soal PSBB Transisi
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengungkap alasan memilih menghentikan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di wilayahnya.
Padahal, saat ini diketahui Surabaya menjadi pusat penyebaran Virus Corona dengan status yang masih merah pekat atau hitam.
Hal tersebut disampaikan Risma ketika melakukan sambungan video dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (9/6/2020).
Mulanya Presenter Karni Ilyas menyinggung soal keinginan Risma mencabut PSBB di tengah penyebaran Virus Corona yang masih tinggi.
Mengapa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak ingin meniru Pemberintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan PSBB transisi.
"Ada pertanyaan saya dengan angka relatif tinggi Surabaya khususnya, mungkin Jawa Timur umumnya saya dengar itu Ibu sudah kepengen PSBB diangkat saja."
"Tanpa transisi seperti Jakarta maka tanpa masuk transisi seperti Jakarta, langsung saja, diangkat habis?" tanya Karni Ilyas.