Driver Ojol Tewas Dijambret

IDENTITAS Jambret yang Tewaskan Cewek Driver Ojol Surabaya dan Kepastian Jenazah Positif Covid-19

Identitas penjambret yang menewaskan cewek driver ojol berinisial DAW (39) akhirnya terungkap. Gernyata sosoknya masih remaja tapi kejahatannya tinggi

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Musahadah
istimewa
Zainal Arifin (19), jambret yang tewaskan cewek driver ojol Surabaya akhirnya tertangkap. 

Ia pun mengaku telah menjambret di empat TKP sebelumnya, diantaranya satu TKP Darmo Harapan yang mengakibatkan korban bernama DAW meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit.

"Awalnya tidak mengakui. Butuh waktu dua hari kami lakukan pengembangan. Lalu saat kami dapatkan petunjuk dan alat bukti, tersangka mengaku kalau yang korban sempat terjatuh dan meninggal itu gara-gara aksinya," tambah Hadi.

Saat beraksi di Jalan Darmo Harapan, Zainal tak mengenakan motor Satria hitam sebagai sarana.

Tersangka menggunakan motor Vario putih yang kini tengah dalam pencarian polisi.

"Motor Vario itu hasil penggelapan, saat ini masih dalam pencarian kami karena dititipkan ke temannya yang juga kabur," tandas Hadi.

3. Korban positif covid-19

Fakta ojol wanita di Surabaya positif COVID-19 diungkap Ggus Tugas Pemprov Jatim. Paru-paru ojol wanita itu tenggelam dalam air.
Fakta ojol wanita di Surabaya positif COVID-19 diungkap Ggus Tugas Pemprov Jatim. Paru-paru ojol wanita itu tenggelam dalam air. (Kolase SURYA.co.id/Sofyan Arif Candra)

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi SpBS memastikan driver ojek online (Ojol) wanita berinisial DAW yang menjadi korban jambret di kawasan Darmo Harapan, Surabaya, dan meninggal pada Minggu (7/6/2020) malam, positif Covid-19.

Joni menjelaskan, pasien tersebut awalnya dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya.

"Di sana dokternya cukup teliti, dilakukan pemeriksaan ketat yang sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan, walaupun dia kecelakaan. Juga dilakukan rapid test dan hasilnya nonreaktif," kata Joni, Selasa (9/6/2020) kemarin.

Setelah itu, pasien tersebut dilakukan CT scan atau foto torax, hasilnya ada infeksi paru-paru yang dikenal sebagai Ground-glass opacities (GGO).

"Menunjukkan bahwa paru-parunya itu tenggelam dalam air," lanjut Joni.

Setelah itu pasien tersebut dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien beresiko tinggi terpapar Covid-19 sehingga diputuskan untuk dilakukan tes swab.

"Swabnya ini perlu waktu. Dari hasil rapidnya test negatif, ada GGO, ada panas dan kecelakaan. Sembari menunggu (hasil tes swab) ternyata semakin berat sesaknya. Pasien tersebut lalu meninggal sebelum dilakukan operasi karena rencananya akan dilakukan operasi (patah tulang, red). Sebetulnya pihak keluarga sudah tahu kalau ini ada Covid-19 nya, tapi kami di RSUD dr Soetomo dijelaskan kalau PCR-nya belum keluar," papar Joni.

Setelah hasil swab-nya keluar, pasien tersebut positif Covid-19.

"Orang dengan trauma itu imunitasnya turun, sehingga beliau tidak terdeteksi saat rapid test menunjukkan nonreaktif. Berarti imunitas nya tidak terlalu bagus sehingga bahaya sekali jika terinfeksi oleh virus," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved