Sidoarjo New Normal

Hadapi Euforia New Normal, Sidoarjo Maksimalkan Kampung Tangguh, Jangan Abaikan Protokol Kesehatan

Ibu-ibu rela buatkan kopi dan jajan malam-malam untuk warga yang sedang jaga. Bahkan, saya salut, ada ibu-ibu ikut ronda. Ini luar biasa.

Penulis: M Taufik | Editor: Anas Miftakhudin
M Taufik
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji saat mengunjungi Kampung Tangguh di Desa Kepatihan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Selasa (9/6/2020) 

SURYA.CO.ID I SIDOARJO -

Kampung tangguh menjadi ujung tombak dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di Sidoarjo. Termasuk dalam mengantisipasi euforia selama masa transisi new normal di Kota Delta.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, ada potensi terjadi euforia di tengah masyarakat setelah sekian waktu ada pembatasan. Ketika diperbolehkan keluar, khawatirnya mereka lalai dengan protokol kesehatan

"Padahal, di masa transisi seperti ini penerapan protokol kesehatan harus benar-benar dilakukan. Jangan sampai saat transisi, penyebaran virus malah semakin tinggi," kata Sumardji, Selasa (9/6/2020).

Melalui check point 24 jam di kampung tangguh, diyakini antisipasi euforia itu bisa maksimal. Petugas mengedukasi masyarakat agar selalu pakai masker, menjaga jarak aman, dan sebagainya.

Warga yang melanggar bisa langsung disanksi. KTP-nya disita dan diberi surat pelanggaran dari desa.

"Kami yakin, kampung tangguh bisa menjawab semua persoalan ini," tandasnya.

Urusan kesehatan, penanganan warga yang sedang isolasi mandiri terbukti lebih efektif dengan adanya program ini. Kebutuhan makan dan sebagainya ditangani bersama. Demikian halnya PDP, ODP, OTG dan lainnya.

Persoalan ekonomi dan pangan, juga terbukti bisa terselesaikan lewat kampung tangguh. Adanya lumbung pangan, memberdayakan UMKM, dan sebagainya, persoalan bisa diselesaikan bersama.

Sejauh ini sudah ada 72 kampung tangguh beroperasi aktif di Sidoarjo. Semakin hari, jumlahnya juga bakal semakin banyak. Di 349 desa atau semua wilayah Kota Delta.

Awalnya, kampung tangguh didirikan di wilayah zona merah penyebaran Covid-19. Tapi sekarang sudah berkembang. Desa berstatus zona hijau juga berminat mendirikannya.

"Kampung tangguh terbukti menjadi solusi. Selain urusan pangan, kesehatan, dan sebagainya, kampung tangguh juga berhasil menumbuhkan rasa gotong royong yang luar biasa," urainya.

Warga selalu bersama-masa memasak di dapur umum, kemudian membagikannya. Dalam pengadaan bahan baku juga demikian. Belum lagi kekompakan mereka dalam menjaga wilayahnya.

"Ibu-ibu rela buatkan kopi dan jajan malam-malam untuk warga yang sedang jaga. Bahkan, saya salut, ada ibu-ibu ikut ronda. Ini luar biasa," kata perwira polisi asal Nganjuk tersebut.

Dengan suasana seperti itu, diyakini bukan hanya penyebaran Covid-19 yang bisa dilawan. Potensi kerawanan atau keamanan lingkungan juga terselesaikan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved