Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 8 Juni 2020: Sembuh Capai 766 Pasien, 3124 COVID-19
Berikut update kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Senin 8 Juni 2020. Pasien sembuh mencapai 766 orang
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berikut update kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Senin 8 Juni 2020.
Update virus corona di Surabaya dan Jatim ini berdasarkan data dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id dan infocovid19.jatimprov.go.id
Untuk update virus corona di Surabaya, ada peningkatan cukup tinggi yakni bertambah 206 kasus positif COVID-19.
Sehingga total kasus positif corona di Surabaya hari ini adalah 3124 kasus.
Namun, ada juga kabar menggembirakan yakni peningkatan jumlah pasien sembuh.
Meski tak tinggi, Jumlah pasien sembuh COVID-19 meningkat 3,2 persen, totalnya kini 766 orang.
Korban meninggal karena virus corona di Kota Surabaya juga bertambah 11 orang.
• Viral Video Warga Pegirian Surabaya Bawa Pulang Jenazah COVID-19, Camat : Hasil Tes Swab Positif
• Alasan Khofifah Turuti Permintaan Risma Akhiri PSBB Surabaya Raya Meski Covid-19 Masih Tinggi
Sementara itu, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya tahap 3 akan berakhir hari ini, Senin (8/6/2020).
Mengenai apakah PSBB Surabaya Raya (Surabaya-Sidoarjo-Gresik) akan berlanjut atau tidak, akan diputuskan pada Senin (8/7/2020).
Wai Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengungkapkan kalau dirinya ingin PSBB Surabaya Raya tak lagi diperpanjang.
Meskipun kasus COVID-19 di Surabaya juga masih cukup tinggi.
Berikut tabel kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya hari ini, Senin 8 Juni 2020.

Lalu, untuk update virus corona di Jatim juga masih menunjukkan peningkatan.
Kasus COVID-19 di Jatim bertambah 284 kasus, sehingga kini totalnya mencapai 5.940 kasus.
Dari 5.940 kasus, sebanyak 3876 pasien sedang dalam masa perawatan, 1499 pasien telah dinyatakan sembuh, sementara 502 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.
Penambahan 284 kasus virus corona di Jatim ini berasal dari wilayah : +4 KAB. BANGKALAN,+9 KAB. GRESIK,+1 KAB. KEDIRI,+2 KAB. LAMONGAN,+10 KAB. MALANG,+1 KAB. NGANJUK,+7 KAB. PAMEKASAN,+2 KAB. PASURUAN,+1 KAB. SAMPANG,+38 KAB. SIDOARJO,+1 KAB. TRENGGALEK,+1 KOTA KEDIRI,+1 KOTA MALANG,+206 KOTA SURABAYA
Berikut peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Senin 8 Juni 2020.

Janji Risma Saat Usulkan PSBB di Surabaya Tak Diperpanjang dan Jawaban Khofifah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengusulkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Surabaya tak diperpanjang lagi.
Usulan itu disampaikan menyusul masa berakhirnya PSBB di Surabaya Tahap 3 pada Senin (8/6/2020),
Jika usulan ini diterima, Risma janji melakukan sejumlah hal untuk terus memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Surbaya.
"Mudah-mudahan usulan saya diterima," kata Risma, Minggu (7/6/2020).
Usulan tersebut bakal disampaikan kepada Pemprov Jatim dalam rapat yang informasinya bakal berlangsung pada hari ini, Minggu .
Risma bakal mengusulkan hal itu pada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sebagaimana diketahui, PSBB ini sebelumnya diambil lantaran untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya Raya.
Sudah ada dua kali masa perpanjangan PSBB di wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
Jika itu disepakati, bukan berarti tak ada upaya yang disiapkan oleh Pemkot untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di kota pahlawan.
Risma menyebut diantaranya bakal menyiapkan protokol kesehatan yang harus dijalankan bahkan lebih didetailkan.
Risma memastikan, protokol kesehatan itu bakal menyasar berbagai sektor agar mata rantai penyebaran virus corona di Surabaya terputus.
"Protokolnya nanti lebih ketat karena supaya disiplin, karena kita belum bebas 100 persen jadi artinya kita harus lakukan protokol yang ketat," ungkap Risma menambahkan.

Sementara itu, saat ini tren kesembuhan di Surabaya memang dilaporkan meningkat.
Sejak beberapa hari terakhir jumlah pasien yang sembuh selalu bertambah.
Bahkan, dari data yang dilaporkan oleh Dinkes Surabaya, per Sabtu (6/6/2020) kemarin, jumlah pasien sembuh secara kumulatif mencapai 766 orang.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa masih akan merapatkan kelanjutan PSBB Surabaya raya pada Minggu (7/6/2020) malam.
"Kelanjutan PSBB Surabaya Raya, baru nanti malam kami rapatkan. kami akan rapatkan dan mengevaluasi bagaimana dari segi kajian epidemiologinya. Nanti bersama pak sekda juga kami akan rapatkan," kata Gubernur Khofifah saat diwawancara di kampung tangguh Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Minggu (7/6/2020).
Rapat ini akan dipimpin langsung oleh Sekdaprov Jawa Timur Heru Tjahjono yang juga menjabat sebagai Koordinator PSBB dari Pemprov Jawa Timur.
Menurut Khofifah, memutuskan untuk mengakhiri PSBB dan memasuki masa transisi menuju new normal bukan kebijakan yang diambil semata-mata tanpa ada dasar kajian akademis. Yang memutuskan adalah kajian epidemiologi dari tiga kawasan yang bersangkutan.
"Kalau yang sudah masa transisi Malang Raya. Per hari ini bahkan perpanjangan transisi mulai diberlakukan hingga tujuh hari ke depan. Itu juga karena pertimbangan epidemiologi," tegasnya.
Namun sesuai aturan dari WHO, suatu daerah bisa masuk masa transisi menuju new normal jika memenuhi enam ketentuan.
Pedoman pertama yang dipenuhi adalah adanya bukti bahwa persebaran covid-19 dalam keadaan terkontrol.
Kemudian poin yang kedua adalah kapasitas fasilitas kesehatan saat ini masih dalam kondisi yang cukup untuk tes, isolasi di rumah sakit, tracing, dan karantina bagi pasien yang terkonfirmasi.
Kemudian adanya komitmen untuk melindungi populasi masyarakat yang berisiko khususnya orang lansia dan individu dengan penyakit komorbid.
Poin keempat, ada komitmen pemda untuk melakukan resosialisasi dan reedukasi pada masyarakat untuk mengenakan masker, menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan.
Dan poin kelima dan keenam berturut turut adalah adanya komitmen untuk meminimalkan risiko penyebaran kasus baru, dan adanya partisipasi aktif komunitas dalam melawan penyebaran covid-19.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Joni Wahyuhadi. Yang menentukan Surabaya Raya akan segera memasuki new normal adalah warganya sendiri.
"Yang jelas untuk menuju new normal tidak bisa melompat. Harus ada tahapan. Setelah PSBB ya ada masa transisi dulu, sebelum masuk ke new normal. Nah itu juga ada syaratnya. Salah satunya kontrol penyebaran virus," kata Joni.
Sebab dalam menunu new normal harusnya penyebarannya di bawah 1. Kemudian dalam 14 hari terakhir harus ada penurunan angka penurunan kasus hingga 50 persen.
"Kemarin memang angka kesembuhan Surabaya meningkat tajam. Ini akan menjadi pertimbangan juga. Lalu angka kematian juga. Dan angka penurunan penambahan kasus. Nanti ini yang dibahas dalam kajian epidemiologi," kata Joni.(Yusron Naufal/Fatimatuz Zahro/Putra Dewangga/Surya.co.id)