Virus Corona di Probolinggo
Antisipasi Penyebaran Covid-19, Nelayan dan Kru Kapal di Probolinggo Ikut Rapid Test Gratis
Rapid tes massal yang dilakukan sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 ini digelar di kantor Pelindo 3
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Pelindo III bersama KSOP kelas 4 Probolinggo dan Pemerintah Kota Probolinggo menggelar rapid tes ke 50.000 nelayan dan kru kapal se-Jawa Timur, Minggu (7/6/2020).
Rapid tes massal yang dilakukan sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 ini digelar di kantor Pelindo III di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo.
Untuk di Kota Probolinggo, rapid tes diberi jatah 3.000.
Adji Joko Wibowo, General Manager Pelindo III menjelaskan, ini adalah program BUMN peduli dengan menggelar 50.000 rapid tes di beberapa pelabuhan di Jawa Timur.
"Ini program gratis untuk kru kapal, pegawai yang bertugas di pelabuhan, kepolisian setempat, nelayan beserta keluarganya, untuk menekan penyebaran dan angka pasien COVID- 19 di Jatim," kata dia.
Terpisah, Subuh Fakhurohman, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 4 Probolinggo menambahkan, saat ini aktivitas bongkar muat barang Pelabuhan Tanjung Tembaga, semakin hari semakin meningkat.
"Dengan kemajuan perindustrian di wilayah Tapal Kuda, menambah peningkatan aktivitas bongkar muat di tiga pelabuhan Kota Probolinggo, yang rawan menjadi titik penyebaran COVID- 19," jelas dia.
Maka dari itu, sebagai langkah pencegahan, pihaknya melakukan tes ini.
Ia berharap, semoga program rapid tes gratis bisa menekan penyebaran COVID- 9 khususnya di Probolinggo dan Jawa Timur.
"Hasil rapid tes massal ini, untuk yang hasilnya reaktif, akan langsung kami lakukan tes swab, dan melanjutkan ke perawatan medis untuk yang positif COVID- 19 nantinya," sambung dia.
Menurut dia, sejak ada 3 pelabuhan, yakni PPI (Pelabuhan Perikanan Indonesia) Jawa Timur, Pelabuhan Tanjung Tembaga, dan Pelabuhan dan Terminal Pelabuhan Probolinggo, aktivitas di sini meningkat.
"Ada yang untuk bongkar muat barang, sembako, Migas dan Batu Bara. Padatnya aktivitas kru kapal dan nelayan dari berbagai daerah keluar masuk, rentan menjadi penularan virus Corona," tutup dia. (*)