Baca Ayat Kursi Bikin Kamu Tenang, Gus Baha: Kanjeng Nabi Saja Tidak Tidur Sebelum Membacanya
Semua ayat Al-Quran itu spesial karena semuanya adalah kalam (firman) Allah, namun ada ayat-ayat yang Allah sendiri memberi kekhususan
Penulis: Suyanto | Editor: Suyanto
SURYA.co.id - Ayat Al-Qurayan dalam Suarat Al-baqarah ayat 255 sangat populer dengan sebutan Ayat Kursi.
KH Bahauddin Nur Salim atau yang populer dengan panggilan Gus Baha dalam pengajian tafsir memberikan penjelasan gamblang keistimewaannya. Ini bukan berarti ayat Quran yang lain tidak spesial.
"Semua ayat Quran itu spesial karena kalam (firman) Allah, namun ada ayat-ayat yang Allah sendiri memberi kekhususan", katanya, seperti dalam pengajian tafsir dalam video yang diunggah akun youtube: Santri Kalong Virtual
"Kanjeng Nabi (Muhammad) sendiri memuji ayat ini. Kata beliau "Saya punya ayat yang aku ambil dari Tanzil Arsy', lalu beliau membacakan ayat kursi. Jadi kata Kanjeng Nabi, semua aya Al-Quran itu diambil (diterima) di bumi, dan khusus ayat kursi beliau mengambilnya di Arsy", katanya.
Isinya memang istimewa, khusus mengenalkan Allah segala sifatnya (karakternya), yang itu akan membuat orang (yang membacanya) menjadi senang dan tenang menjalani hidup.
"Kanjeng Nabi senangnya luar biasa dengan ayat ini, sampai-sampai beliau tidak tidur sebelum membacanya", jelas Gus Baha.
Kalimat pertama mislanya, artinya: "Allah, tidak ada Tuhan selian Dia, Dzat yang maha hidup dan tidak bergantung pada dzat lain (dalam mengurus segala sesuatu), tidak pernah ngantuk dan tidak pernah tidur.....
"Jadi kita ini selalu diperhatikan. Ibarat anak kecil, kita pasti senang kalau terus ada yang menjaga dan memperhatikan"
Ayat berikutnya"Artinya; Milik Allah segala yang di langit dan bumi...." .
Ini membuat kita tenang. "Coba apa jadinya, kalau alam ini milik orang, segala kita pasti disuruh bayar."
Berikut bacaannya dalam tulisan latin.
Al-Baqoroh 255: Ayaut Kursi
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.
Terjemahannya:
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dzat yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Yang tidak mengantuk dan tidak juga tertidur. Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha tinggi lagi maha besar.”