Nasib Mujur KKB Papua Menyerah Langsung Dapat Paket Sembako, Begini Kabar Mantan Anggota Lainnya
Nasib mujur dialami seorang anggota kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua setelah menyerah dan kembali ke NKRI.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Nasib mujur dialami seorang anggota kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua setelah menyerah dan kembali ke NKRI.
Anggota KKB Papua bernama Cari Jalan Telenggen itu langsung mendapat bantuan paket sembako dari Kapolres Puncak Jaya, setelah ia menyatakan kembali ke NKRI.
Meski pernah melakukan aksi teror bahkan sampai menelan korban jiwa, anggota KKB Papua yang menyerah dan kembali ke NKRI nyatanya masih diperlakukan baik.
Hal ini tampak dari kehidupan para mantan KKB Papua yang kini bisa hidup normal dan jauh lebih baik.
Melansir dari Antara, Cari Jalan Telenggen merupakan salah satu anggota anggota KKB Papua Yambi, Kabupaten Puncak Jaya.
Ia baru saja menyerah dan menyatakan kembali ke NKRI.

• KRONOLOGI 2 Anggota KKB Papua Reaktif Covid-19 Diringkus, Mengaku Ikut Serang Karyawan Freeport
Pernyataan kembali ke NKRI diterima Kapolres Puncak Jaya AKBP Mikael Seradal di Mulia, Jumat (29/5/2020) disaksikan Kepala Distrik Gurage Usman Telenggen.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Mikael mengucapkan terimakasih kepada Cari Jalan Telenggen yang menyatakan kembali ke pangkuan NKRI dengan sadar dan tanpa paksaan.
Kembalinya Cari Jalan Telenggen menjadi contoh bagi teman-teman yang masih bergabung dengan KKB Papua.
"Kami akan melakukan kordinasi dengan Pemda Puja agar memberikan hak-haknya sebagai warga negara Indonesia," kata AKBP Mikael.
Kapolres Puncak Jaya seusai pertemuan tersebut menyerahkan paket sembako kepada Cari Jalan Telenggen.
Bantuan sembako itu diharapkan dapat diberikan kepada sanak keluarga di kampung, harap AKBP Mikael.
Cari Jalan Telenggen berharap kembalinya ke pangguan NKRI dapat diterima seluruh forkopimda.
"Saya akan kembali ke kampung dan kembali Senin (1/6) untuk membahas rencana lebih lanjut" ungkap Telenggen.
Diberitakan sebelumnya, perlakuan serupa juga dialami mantan KKB Papua di Puncak Jaya, Papua.
