Berita Gresik

Video Viral Jemaah Shalat di Bawean Gresik Diduga Ikut Aliran Menyimpang, Kelompok Ini Baru Berdiri

Sebuah video viral memperlihatkan jemaah shalat dan wirid menghadap ke timur lokasinya di Bawean, Kabupaten Gresik diduga aliran menyimpang.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Iksan Fauzi
Tangkapan Layar
Sebuah video viral memperlihatkan jemaah shalat dan wirid di Pulau Bawean, kabupaten Gresik diduga ikuti aliran menyimpang. Pimpinan kelompok ini mengakui baru berdiri. 

SURYA.co.id | GRESIK - Sebuah video viral memperlihatkan jemaah shalat dan wirid menghadap ke timur lokasinya di Bawean, Kabupaten Gresik diduga aliran menyimpang.

Video viral itu berdurasi 37 detik. Terlihat gerakan shalat dan witir jemaah di sebuah mushala menghadap timur.

Dalam video yang diketahui berada di sebuah mushola Desa Batu Sendi, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean ini berisikan banyak orang.

Lengkap mengenakan busana muslim, sarung dan peci.

Kemudian, dua orang sedang melakukan shalat dan wirid menghadap ke arah timur.

Diketahui, kelompok itu dipimpin oleh pria bernama Marhawi (46).

Tidak hanya satu video, sejumlah video lain ikut viral.

Wirid dengan gerakan tangan dengan posisi menyilang juga viral.

Diduga aliran ini menyimpang.

Video yang di unggah di akun facebook grup media Bawean ini dikomentari lebih dari seribu akun.

Pihak perangkat desa langsung bertindak cepat menindaklanjuti video ini.

Kepala Desa Lebak, Fadal bersama Ketua MUI Kecamatan Sangkapura langsung mendatangi kediaman Marhawi.

Kebetulan, Marhawi adalah warganya.

Dari pertemuan tersebut, Marhawi mengakui adanya ajarannya menyimpang. Salah satu contohnya, datangnya wahyu yang langsung kepada Marhawi.

"Semalam sudah didatangi ke kediaman Marhawi dan langsung membuat surat pernyataan," ucap Fadal saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Kamis (28/5/2020).

Dalam bentuk surat pernyataan ini, Marhawi selain mengakui ajarannya menyimpang juga akan kembali kepada ajaran islam dan membubarkan kelompok pengikutnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Marhawi ini adalah seorang nelayan dan dikenal sebagai dukun atau supranatural di desanya.

Marhawi saat dikonfirmasi membenarkan bahwa telah membuat surat pernyataan itu.

Warga Desa Lebak ini mengaku memiliki kelompok sebanyak puluhan.

Sekitar 30 an warga dari berbagai desa di Bawean.

Dia menjelaskan, bahwa saat itu shalat dan wirid menghadap timur karena keadaan saja.

Bukan disengaja atau dibuat-buat.

"Saat itu mushalla penuh.

Ya sudah menghadap timur.

Itu spontan tidak disengaja," kata dia.

Disinggung mengenai wirid dengan posisi tangan menyilang, Marhawi tidak menampik.

Menurutnya, hal itu wajar.

"Banyak lagi kabar bohong yang menyebut saya bisa memanggil malaikat, mendapat wahyu langsung dari Allah.

Itu bohong semua, fitnah," terangnya.

Pihaknya usai menulis surat pernyataan bermaterai itu langsung membubarkan kelompok yang baru dibentuk beberapa bulan lalu.

"Langsung saya bubarkan, itu belum ada nama," tutupnya.

Sementara itu, Ketua MUI Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kiai Mashudi belum menjawab saat dihubungi melalui ponsel pribadinya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved