Obat Virus Corona
Catat! Ini Daftar Obat yang Dianggap Ampuh untuk Corona
Klorokuin dan turunannya, hidroksiklorokuin memang menjadi salah satu senyawa yang dianggap sebagai kandidat antivirus untuk Covid-19.
SURYA.co.id - Hingga kini para peneliti masih berupaya mengembangkan vaksin yang efektif untuk virus corona.
Namun untuk pengobatan para ahli sudah menggunakan beberapa jenis obat yang diyakini mampu melawan virus ini.
Melansir jurnal Nature, setidaknya ada 15 jenis obat yang dianggap ampuh. Namun obat-obatan itusemuanya masih dalam tahap uji coba dan belum ada obat yang menjamin kesembuhan dari Covid-19
1. Klorokuin dan Hidroksiklorokuin
Klorokuin fosfat (chloroquine phosphate) merupakan senyawa sintetis (kimiawi) yang memiliki struktur sama dengan quinine sulfate.
Klorokuin dan turunannya, hidroksiklorokuin memang menjadi salah satu senyawa yang dianggap sebagai kandidat antivirus untuk Covid-19.
Penelitian telah dilakukan oleh Wuhan Institute of Virology dari Chinese Academy of Sciences. Berdasarkan penelitian awal, klorokuin dapat menghambat kemampuan virus baru untuk menginfeksi dan tumbuh di dalam sel saat diuji pada kera.
2. Lopinavir dan ritonavir
Kombinasi lopinavir dan ritonavir bekerja dengan baik untuk melawan virus HIV. Kombinasi obat ini bekerja langsung pada protein inti virus yang disebut protoase. Kombinasi ini telah berhasil diuji pada tikus.
Selain ampuh melawan virus HIV, kombinasi obat ini juga terbukti efektif dalam tes vitro pada SARS-CoV-1 dan MERS, meski demikian perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk melihat keampuhannya menghadapi SARS-CoV-2.
3. Nafamostat dan Camostat
Nafamostat dan camostat adalah inhibitor protease serin yang disetujui di Jepang untuk digunakan melawan pankreatitis pada manusia.
Camostat sebelumnya ditemukan secara in vitro untuk memblokir masuknya SARS-CoV-2
4. Famotidine
Dianggap memiliki kemungkinan untuk mengikat protease seperti papain yang dikodekan oleh genom SARS-CoV-2 dan diketahui penting sebagai sarana masuknya SARS-CoV.
5. Umifenovir
Umifenovir adalah molekul indol-turunan kecil yang dilisensikan untuk digunakan hanya di Rusia dan Cina sebagai profilaksis untuk virus influenza A dan B.
Obat ini dianggap oleh beberapa orang memiliki sifat anti-virus spektrum luas, meskipun bukti bahwa efek menguntungkannya bagi kesehatan manusia masih diperdebatkan.
6. Nitazoxanide
Obat ini digunakan sebagai anti-infeksi dan ampuh pada infeksi parasit, bakteri dan virus. Pada infeksi virus, seperti infeksi dari MERS-CoV, ia bertindak dengan memblokir pematangan protein N nukleokapsid virus yang meningkatkan produksi partikel virus.
7. Ivermectin
Ivermectin adalah makrolida lipofilik yang biasanya digunakan sebagai obat anti-parasit berspektrum luas yang juga mempengaruhi banyak invertebrata.
8. Kortikosteroid
Salah satu obat imunomodulator yang sedang dipelajari untuk pengobatan Covid-19 adalah kortikosteroid. Obat ini bekerja di tingkat molekul dengan menghambat perkembangan gen yang dapat menimbulkan inflamasi.
9. Tocilizumab dan Sarilumab
Beberapa obat yang ditujukan untuk memblokir badai sitokin sedang diuji dalam uji klinis, termasuk tocilizumab dan sarilumab, keduanya antagonis antibodi monoklonal dari reseptor IL-6 yang biasanya digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis.
10. Bevacizumab
Bevacizumab adalah antibodi monoklonal yang berfungsi sebagai obat yang diarahkan melawan protein pensinyalan VEGF (faktor pertumbuhan endotel pembuluh darah) dalam berbagai perawatan kanker. Obat ini menekan tumor dengan menghambat pertumbuhan pembuluh darah yang memberi makan tumor.
11. Fluvoxamine
Fluvoxamine adalah obat anti-depresan yang biasanya digunakan untuk mengobati gangguan obsesif-kompulsif.
Obat ini bekerja di tingkat molekul dengan menghambat perkembangan gen yang dapat menimbulkan inflamasi.