Virus Corona di Surabaya

Seusai Ari Puspitasari, Perawat dan Dokter Meninggal Terpapar Virus Corona di Surabaya, Istri Kritis

Belum hilang kesedihan tenaga medis atas meninggalnya Ari Puspitasari, perawat RS Royal Surabaya, kini kabar duka kembali datang.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Musahadah
instagram IDI Surabaya/istimewa
Perawat Suhartatik dan dokter Doedhi Harsono meninggal dunia saat berjuang mengatasi pandemi Covid-19 di Surabaya. 

Perawat RS Royal meninggal dalam kondisi hamil 

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Joni Wahyuhadi menjelaskan penyebab Ari Puspitasari, perawat RS Royal Surabaya positif covid-19 padahal hasil 2 rapid test negatif.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Joni Wahyuhadi menjelaskan penyebab Ari Puspitasari, perawat RS Royal Surabaya positif covid-19 padahal hasil 2 rapid test negatif. (dok.surya/istimewa)

Sebelumnya, Ari Puspitasari, perawat RS Royal Surabaya positif  virus corona covid-19 dalam kondisi hamil.  

Ari Puspitasari sudah pernah di rapid test dua kali, tetapi hasilnya negatif. 

Namun, hasil tes swab terbaru justru perawat RS Royal Surabaya ini positif covid-19. 

Mengapa bisa demikian? 

Kepastian mengenai hasik tes swab Ari Puspitasari diungkapkan Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Joni Wahyuhadi seusai bertemu dengan direktur RS Royal Surabaya.

Joni menjelaskan, sebenarnya hasil dua kali rapid testnya non reaktif, namun karena mengalami gejala klinis Covid-19 akhirnya dilakukan PCR.

Joni menjelaskan, gejala klinis tersebut muncul usai tiga hari cuti bekerja.

“Sebetulnya tetap disarankan cuti. Tapi, dia pengen masuk. Kemudian, kebijakannya tidak ditempatkan dalam perawatan COVID-19. Jadi rumah sakit dipisah antara yang merawat COVID-19 dan tidak,” kata Joni, Selasa (19/5/2020).

“Habis dinas dia dicutikan. Hari ketiga atau keempat pasca libur baru merasakan gejala-gejalanya,” lanjutnya.

Dirut RSUD dr Soetomo ini melanjutkan, kasus yang menimpa Ari memang tergolong berbahaya karena sedang hamil sehingga menjadi lebih rentan.

Pun saat dilakukan rapid test, antibodinya tidak muncul terhadap antigen virus corona. Sehingga hasilnya rapid test nya non reaktif.

Jika antibodi tersebut tidak muncul, padahal pasien tersebut positif Covid-19 otomatis pasien tersebut tidak punya ketahanan tubuh terhadap virus yang masuk.

“Ini menunjukkan bahwa orang punya resiko seperti hamil, hipertensi, diabet, itu rapid testnya sering negatif karena tidak ada immunoglobulin. Ini yang paling berbahaya,” ucapnya.

Kondisi Suiami Ari Belum Terungkap

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved