Tangis Pilu antar Perawat Surabaya Ari Puspitasari, Rekan Tergeletak di Lantai: Semoga Syahid
Tangis pilu antar perawat Rumah Sakit (RS) Royal, Kota Surabaya, Ari Puspitasari dan janinnya 4 bulan yang meninggal dunia karena positif Covid-19.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Tri Mulyono
Menurut Dewa, gejala yang dialami Ari mengarah ke Covid-19 sehingga statusnya PDP.
Ari Puspitasari sudah 2 tahun setahun bekerja sebagai perawat di RS Royal Surabaya.
Dia bertugas di tempat layanan yang bukan untuk pasien Covid-19.
"Beliau bertugas di tempat layanan pasien biasa, bukan pasien Covid-19," jelasnya.
Saat ini, sesuai protokol kesehatan, semua perawat dan dokter yang pernah memiliki riwayat kontak dengan Ari Puspitasari dilakukan tracing dan isolasi.
Ari Puspitasari meninggal pada pukul 10.15 WIb dalam kondisihamil di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr Ramelan.

Sebelum dirawat di RSAL Dr Ramelan, Ari sempat menjalani perawatan di RS Royal.
Dilansir dari Surya.co.id, Humas RSAL Dr Ramelan, drg Aldiah membenarkan jika dari hasil tes swab PCR yang dilakukan RS Royal menunjukkan bahwa Ari positif Covid-19.
"Pas tanggal 15 masuk RSAL. Hasil swab diambil di RS Royal kan jadi sudah bisa diketahui hasilnya positif," ucap dia.
Namun Aldiah mengaku tidak mengetahui pasti kapan hasil tersebut keluar.
Aldiah memprediksi, tes swab PCR biasanya 4-5 hari setelah pengecekan.
"Aku nggak tahu kapan keluarnya (hasil swab) tapi dirawat di RS Royal sejak 8 Mei. Kalau Swab itu kan pemeriksaan keluar 4-6 hari berarti kan bisa jadi sebelum masuk RSAL sudah keluar hasil positif itu," terang dia.
Aldiah bercerita, saat dibawa ke RSAL, kondisi Ari sudah dalam keadaan kritis dan telah menggunakan inkubator.
"Sudah pakai inkubator saat datang. Masuk RSAL sudah masuk ruangan khusus ICU Covid-19. Jadi di RSAL itu nggak masuk ruang biasa tapi sudah masuk ruang ICU Covid," ungkap dia.
Setelah meninggalnya Ari Puspitasari viral di media sosial, beredar pula kabar suaminya meninggal dunia.