Berita Malang Raya
Remaja yang Tusuk Leher Pacar Hingga Tewas Mengaku Cemburu Ada Foto Pria Lain di WA Story Korban
Remaja 17 tahun yang menusuk leher pacarnya hingga tewas di Malang mengaku cemburu setelah melihat unggahan WA story di ponsel korban.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | MALANG - Motif remaja pembunuh pacar di kecamatan Kepajen, Kabupaten Malang, terkuak.
Pria berinisial HYS (17) itu tak kuasa menahan emosinya usai mengetahui unggahan foto lelaki lain dalam status WhatsApp kekasihnya, AL (17).
Tanpa berpikir panjang, remaja yang memiliki banyak tatto di tubuhnya itu kemudian menusuk leher kekasihnya hingga tewas di pintu air Sipon Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (16/5/2020) sore.
"Saya emosi melihat story pacar dengan unggahan foto bersama selingkuhannya. Ada caption Love," ujar HYS saat digelandang menuju ruang penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Malang, Senin (18/5/2020).
Emosi HYS yang tak terkendali tersebut akhirnya membuat AL menemui ajalnya.
Leher cewek asal Kromengan, Kabupaten Malang terluka parah akibat ditusuk dua kali oleh HYS dengan menggunakan gunting. Alhasil, nyawa AL sore itu melayang.
"Emosi saya tak terbendung. Akhirnya saya tusuk lehernya dua kali dengan gunting," beber remaja asal Kepanjen itu.
HYS menegaskan dirinya tak ada rencana membunuh kekasihnya. Hasrat melakukan pembunuhan menurutnya timbul dengan sendirinya.
"Gak ada niatan membunuh sebelumnya. Saya baru tau juga kalau dia berselingkuh dengan pria lain," ungkap HYS.
Ingin jejak pembunuhan yang ia lakukan terhapus, HYS kemudian menyeret tubuh AL ke jurang di pintu air Sipon Kepanjen.
"Saya seret untuk meninggalkan jejak pembunuhan," kata remaja yang hanya tamat hingga jenjang pendidikan SMP itu.
Dilaporkan Orangtua Sendiri
Saat rilis kasus pembunuhan berlangsung, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menjelaskan tersangka HYS sempat ada niatan kabur ke daerah Banyuwangi usai membunuh AL.
Namun, niatan tersangka pupus usai orang tuanya mengetahui kelakuan anaknya.
Kemudian orang tua tersangka melaporkan perbuatan anaknya ke Satreskrim Polres Malang.
"Orang tua mengetahui tersangka membunuh AL, usai tersangka bercerita. Namun tersangka ingin pergi ke Banyuwangi. Tapi dilarang dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," jelas Hendri saat gelar rilis di Polres Malang.
Hendri memastikan, motif HYS dalam melakukan pembunuhan atas dasar cemburu. Tersangka tak terima dengan kelakuan AL yang main curang dengan lelaki lain.
"Pelaku akhirnya tanya ini chat dengan siapa? Ada emoticon love-nya. Kemudian cekcok ada saling tuduh. Korban juga menuduh tersangka selingkuh. Akhirnya si pelaku gelap mata menusukkan leher pacarnya dengan gunting," tutur Hendri.
Gunting yang dibawa tersangka berasal dari jok motor korban. Hendri mengungkapkan bahwa korban memang menyuruh tersangka membawa gunting untuk berjaga-jaga jika ada pelaku kejahatan.
Siapa sangka, gunting tersebut malah jadi sarana tersangka menghabisi nyawa korban.
"Gunting disepakati dibawa oleh pelaku atas saran korban. Tujuan awalnya untuk berjaga-jaga jika suatu saat ada begal," ungkap Hendri.
Hendri menegaskan tidak ada unsur pembunuhan berencana dalam kasus pembunuhan ini.
Dia memastikan niat membunuh tersangka terjadi secara insidentil alias tiba-tiba. "Insidentil, tidak ada niat membunuh," tegas Hendri.
Kini tersangka harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di balik jeruji besi tahanan. Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal 338 KUHP.
"Ancaman hukuman pidana paling lama 15 tahun," terang pria kelahiran Solok, Sumatera Barat itu.