Virus Corona di Jember

Pengunjung Pusat Perbelanjaan di Jember Tetap Membludak. Ini Penjelasan Polisi

Polisi angkat bicara soal membludaknya pengunjung di psuat perbelanjaan dan toko busana di Jember yang viral di media sosial.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Eben Haezer Panca
ist
Polisi berjaga dan memantau situasi pusat perbelanjaan di Jember, Minggu (17/5/2020) malam. 

SURYA.co.id | JEMBER - Pengunjung membludak di pusat perbelanjaan dan toko busana di Kabupaten Jember di pekan terakhir Ramadan.

Sejak beberapa hari terakhir, tempat-tempat tersebut ramai dikunjungi warga. Bahkan kerumunan orang di sebuah pusat perbelanjaan di Kecamatan Kaliwates menjadi perbincangan pada Minggu (17/5/2020) malam.

Perbincangan terjadi di beberapa grup WhatsApp, juga media sosial. Kerumunan orang itu terlihat pada foto yang tersebar di beberapa grup perbincangan, dan aplikasi media sosial seperti facebook dan instagram. Tidak hanya foto, namun juga video.

Foto itu menunjukkan kerumunan orang di depan pintu masuk pusat perbelanjaan. Sedangkan video menunjukkan banyak orang memadati areal pusat perbelanjaan itu.

Perbincangan di grup WA dan Medsos berlangsung sejak selepas waktu berbuka puasa, sampai malam hari. Netizen rata-rata mengecam kerumunan pengunjung di mall tersebut.

Mengetahui adanya keriuhan di dunia maya itu, jajaran Polres Jember dan Polsek Kaliwates mendatangi pusat perbelanjaan tersebut. Polisi mengimbau kepada pengunjung untuk meninggalkan pusat perbelanjaan tersebut. Malam hari, pusat perbelanjaan itu berangsur lengang.

Kapolres Jember, AKBP Aris Supriyono menuturkan kerumunan orang yang terlihat di foto yang tersebar ternyata warga yang menunggu pengecekan suhu tubuh sebelum masuk pusat perbelanjaan.

"Itu orang nunggu pengecekan suhu tubuh, dan pemeriksaan masker. Tadi kami sudah minta kepada pengelola untuk mengubah lokasi pengecekan suhu tubuh pengunjung," ujar Aris kepada Surya, Senin (18/5/2020).

Khusus di pusat perbelanjaan yang berada di kawasan barat Kecamatan Kaliwates itu, Aris meminta pengecekan suhu tubuh dilakukan di pelataran, atau area parkir.

"Dilakukan di beberapa tempat. Jangan hanya satu tempat, biar tidak menumpuk. Juga pengunjung wajib memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik," tegas Aris.

Pada Senin (18/5/2020), pihak Polres Jember akhirnya mengumpulkan beberapa pengelola pusat perbelanjaan, dan toko busana. Setidaknya 17 pengelola yang menghadiri undangan dari Satuan Intelkam Polres Jember itu.

Aris mengatakan, pihaknya meminta pengelola pusat perbelanjaan dan toko busana yang kerap jadi jujugan warga untuk mengatur waktu kunjungan, dan jumlah pengunjung.

"Kalau waktu kunjungan sudah dibatasi sejak awal itu. Namun harus ada pengaturan jumlah pengunjung, ada jeda. Dalam satu kali masuk, jumlah pengunjung tergantung kondisi lokasi perbelanjaan," imbuh Aris.

Pihaknya juga menegaskan kepada semua pengelola untuk mengecek suhu tubuh pengunjung, pemakaian masker, dan cuci tangan. Aris mengakui pihaknya tidak berwenang menutup tempat-tempat usaha tersebut. Karenanya, pihaknya mengimbau kepada warga untuk lebih baik di rumah saja.

"Kami imbau warga sebaiknya di rumah saja," tegas Aris.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved