5 Fakta Tragedi Maut Ronda Malam di Tulungagung, Ini Pengakuan Gaguk dan Sosok Korban di Mata Warga
Sebuah tragedi maut terjadi di Tulungagung ketika sejumlah warga melakukan ronda malam saat pandemi Covid-19.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Identitas korban lantas diketahui bernama Sarto (54), warga Dusun Jati, Desa Maron, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
3. Keterangan Pihak Kepolisian

Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia memberikan keterangan terkait peristiwa ronda maut tersebut.
Pihaknya menerangkan saat itu korban, Sarto tengah berjalan kaki menuju rumahnya di Desa Demuk.
"Malam itu korban berjalan kaki dari rumahnya sampai masuk wilayah Desa Demuk," terang Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, Jumat (15/5/2020).
lebih lanjut, setelah kejadian itu AP alias Gaguk lalu ditangkap polisi.
"AP kemudian kami amankan karena telah melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia," sambung EG Pandia.
Sementara Gaguk hanya menunduk saat dibawa kelaur dari ruang tahanan Polres Tulungagung.
4. Pengakuan AP alias Gaguk
Kepada polisi, Gaguk mengaku tidak sengaja telah mengakibatkan Sarto meninggal dunia.
Menurutnya, saat itu dirinya bersama sejumlah orang tengah berjaga malam.
"Selama pandemi corona kan jaga supaya tidak ada orang asing yang masuk ke desa," ujar Gaguk.
Saat melihat Sarto menenteng pisau, warga pun khawatir ia melakukan kejahatan.
Atas inisiatifnya sendiri, Gaguk menyerang Sarto dari belakang saat yang lain mengalihkan perhatiannya.
Namun ia tidak menyangka dampak serangannya sangat fatal bagi Sarto.