Insentif Kartu Pra Kerja di www.prakerja.go.id Bisa Cair Meski Email E-wallet Beda, Begini Caranya

Insentif Kartu Pra Kerja di www.prakerja.go.id Masih Bisa Cair Meski Email E-wallet Beda, Simak Juga Update Pendaftaran Gelombang 4.

KOLASE IG PRAKERJA/TRIBUN JATENG WID
Ilustrasi Insentif Kartu Pra Kerja di www.prakerja.go.id Bisa Cair Meski Email E-wallet Beda 

SURYA.co.id - Pencairan insentif kartu pra kerja di www.prakerja.go.id melalui bank BNI maupun e-wallet masih menjadi permasalahan para peserta.

Insentif kartu pra kerja memang cukup dinantikan terutama di tengah wabah virus corona atau COVID-19 seperti saat ini.

Soal pencairan insentif yang tak kunjung selesai, Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky pernah mengakui kalau saat ini masih dalam proses.

Menurut pantauan SURYA.co.id dari instagram @prakerja.go.id, komentar netizen mayoritas masih menanyakan soal insentif yang belum cair.

Kartu Pra Kerja Gelombang 4 Prioritaskan 1,7 Juta Korban PHK, Login www.prakerja.go.id Belum Buka

Jelang Kartu Pra Kerja Gelombang 4 di www.prakerja.go.id, Waspadai Penipuan Berkedok Penjualan Akun

Daftar Kartu Pra Kerja Gelombang 4 di www.prakerja.go.id Ditunda, Ada Kabar Baik untuk Korban PHK

Dan jawaban admin @prakerja.go.id selalu sama, yakni saat ini pihak pelaksana sedang dalam proses pencairan dan diharapkan peserta sabar menunggu.

Selain itu, seorang pendaftar juga ada yang menanyakan jika email akun kartu pra kerja berbeda dengan email e-wallet, apakah akan berpengaruh ke insentif.

"min, email prakerja sama email e wallet saya beda..berpengaruh nggk ke insentif ?"

Admin @prakerja.go.id pun menjawab dengan jelas tidak berpengaruh.

Menurut admin, data yang harus sama antara akun kartu pra kerja dan e-wallet adalah nomor NIK dan nomor HP.

"tidak, pastikan nomor HP dan NIK KTP e-wallet sesuai dengan akun Prakerja kamu ya"

Diketahui, Kartu Pra kerja masih terus berjalan dan bahkan sudah memasuki pendaftaran gelombang 4.

Namun dikarenakan adanya masalah keterbatasan sumber daya dalam proses verifikasi data untuk mencairkan insentif pasca pelatihan, pembukaan gelombang keempat masih belum bisa dilakukan.

Terkait pencairan dana insentif Kartu Pra kerja, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan uang saku dan insentif dapat dicairkan melalui e-wallet atau dompet digital.

Airlangga juga mengatakan untuk uang saku melalui dompet digital tersebut peserta akan mendapat total dana sebesar Rp 2,4 juta selama 4 bulan, atau sebesar Rp 600.000 per bulan.

Lalu bagaimana cara mencairkan saldo Kartu Pakerja di Ovo, Link Aja dan Gopay?

Prinsipnya, pencairan dana tersebut harus lebih dulu dikirimkan ke rekening bank.

Berikut caranya:

1. OVO

Bagi peserta Kartu Pra kerja yang ingin mencairkan saldo di OVO, peserta harus memasukkan nomor ponsel aktif yang telah terdaftar OVO saat melakukan registrasi.

Adapun akun OVO dari peserta diwajibkan OVO premier.

Caranya adalah dengan membuka aplikasi OVO dan memilih "Upgrade" ke OVO Premier Setelah itu, pengguna akan diminta untuk melakukan swafoto dengan memegang KTP.

Apabila akun telah berhasil ter-upgrade, Anda dapat melakukan pengiriman dana insentif Kartu Pra kerja ke rekening bank dengan cara sebagai berikut:

- Masuk ke aplikasi OVO

- Pilih menu transfer

- Pilih bank yang dituju

- Masukkan nomor rekening dan jumlah uang yang akan ditransfer.

- Transfer ini akan dikenai biaya sebesar Rp 2.500 untuk sekali pengiriman ke rekening bank.

2. LinkAja

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memperoleh saldo Kartu Prakerja melalui LinkAja:

- Mengunduh aplikasi LinkAja (dapat diunduh melalui Google PlayStore pada Android dan Apple Store pada iOS)

- Memilih penyaluran dana insentif Program Kartu Prakerja melalui LinkAja

- Menyalakan notifikasi pada LinkAja sehingga Anda dapat mengetahui kapan insentif masuk

- Peserta juga dapat mengirimkan dana insentif dari LinkAja ke rekening bank untuk mencairkannya secara tunai.

Berikut adalah cara mencairkan saldo Kartu Prakerja di LinkAja:

- Membuka aplikasi LinkAja Pilih menu "Kirim Uang" Pilih menu transfer ke rekening bank

- Mengisi data yang diperlukan seperti bank yang dituju dan nominal yang akan dikirimkan.

- Adapun biaya admin yang dikenakan dalam transfer tersebut adalah Rp 6.500 pada bank selain BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN.

3. GoPay

Peserta Kartu Prakerja juga dapat memilih GoPay sebagai saluran pencairan insentif.

Bagi para peserta yang merupakan mitra dan rekan usaha Gojek, dapat digunakan alamat email dan nomor ponsel yang terdafar di Gojek.

Selain itu, akun GoPay harus dipastikan telah terverifikasi menjadi GoPay Plus.

Jika belum berikut adalah langkah-langkah untuk mengubah akun Anda menjadi GoPay Plus:

- Membuka aplikasi Gojek

- Pilih menu Lainnya di deretan menu GoPay pada bagian atas

- Ketuk banner "Upgrade ke GoPay Plus Gratis"

- Siapkan KTP dan pilih "Upgrade Sekarang"

- Ikuti langkah-langkahnya seperti unggah foto KTP dan foto diri saat memegang KTP.

Cara mencairkan saldo Kartu Prakerja di Gopay:

- Buka aplikasi Gojek

- Klik menu Bayar di menu Gopay

- Pilih cara bayar Ke rekening bank untuk transfer saldo GoPay

- Pilih Transfer instan ke rekening baru

- Pilih bank tujuan

- Masukkan nomor rekening baru

- Pilih nama pemilik rekening

- Masukkan jumlah nominal saldo

- Klik Konfirmasi

Kartu Pra Kerja Gelombang 4 ditunda

Sementara itu, pendaftaran kartu pra kerja gelombang 4 di www.prakerja.go.id saat ini masih ditunda.

Salah satu penyebabnya adalah karena pihak manajemen pelaksana kartu pra kerja masih menunggu pendaftar dari para korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Program kartu pra kerja merupakan stimulus dari pemerintah untuk mengurangi dampak ekonomi akibat wabah virus corona atau COVID-19.

Dan dampak cukup besar salah satunya dirasakan oleh para pekerja yang terkena PHK akibat wabah tersebut.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat, ada sebanyak 1,72 juta tenaga kerja formal dan informal yang terdampak COVID-19 hingga 1 Mei lalu.

Namun, Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja bilang, hingga Minggu (10/5/2020), jumlah korban PHK yang mendaftar program kartu pra kerja masih kurang dari 100.000 orang.

Padahal, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan akan memprioritaskan program kartu pra kerja untuk korban PHK.

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky menjelaskan, pihaknya sudah mengutamakan pendaftar yang terdata di Kemenaker untuk masuk untuk program kartu pra kerja gelombang dua dan tiga.

"Cuma dari 1,7 juta data Kemenaker, baru 100.000 orang yang mendaftar, jadi masih dari Kementerian atau Lembaga lain dan sebagainya," kata Panji dalam video konferensi, Senin (11/5/2020)

Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Sebenarnya Berapa Banyak Korban PHK akibat Covid-19 yang Daftar Kartu Prakerja?'

Dari jumlah yang sudah mendaftar tersebut, Panji menyebut masih lebih sedikit pekerja yang masuk dalam peserta gelombang I, II dan III.

Mengingat adanya yang tidak lolos verifikasi dasar.

"Dari 98.000 tidak lolos verifikasi dasar, seperti usia belum 18 tahun atau sudah menjadi penerima bansos atau dia fotonya tidak bisa diverifikasi," kata Panji.

Panji bilang, pihaknya pun akan menunda pendaftaran gelombang IV program kartu pra kerja ini untuk memberi kesempatan kepada para pekerja yang terdampak Covid-19 yang terdata oleh Kemenaker untuk bisa mendaftar.

"Sehingga kami bisa mengenali dan memprioritaskan mereka untuk mayoritas gelombang IV," tambah Panji.

Selain itu, alasan lain belum dibukanya pendaftaran kartu pra kerja gelombang 4 adalah karena pihak manajemen pelaksana masih dalam proses menyelesaikan pencairan dana pelatihan.

"Mohon maaf belum dapat kami pastikan (untuk pembukaan gelombang keempat).

Kami dalam proses membangun otomasi setelmen penggunaan bantuan pelatihan," jelas Panji dalam pesan singkat, Senin (11/5/2020) dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kartu Prakerja Belum Buka Pendaftaran Untuk Gelombang 4, Ini Alasannya'.

Lebih lanjut Panji menjelaskan, pihak manajemen pelaksana memiliki keterbatasan sumber daya IT jika jumlah peserta terus bertambah.

Sementara terjadi backlog atau menyelesaikan proses rekonsiliasi dan setelmen dalam pencairan dana pelatihan dari rekening atau akun e-wallet peserta kepada Lembaga Pelatihan.

"Kami mohon kesabarannya. Karena keterbatasan sumber daya IT kami, maka prioritas diberikan kepada penyelesaian backlog saat ini sebelum menambah jumlah peserta," ujar Panji.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved