Berita Gresik
Terbaru Kasus Siswi SMP Gresik Hamil 7 Bulan, PMII Datangi Korban dan Desak Polres Tangkap Pelaku SG
Kasus pria 50 tahun menghamili siswi SMP Gresik di kandang ayam menapaki babak baru. keluarga korban mendapat dukungan dari para pemuda Kota Pudak.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | GRESIK - Kasus pria 50 tahun menghamili siswi SMP Gresik di kandang ayam menapaki babak baru. keluarga korban mendapat dukungan dari para pemuda Kota Pudak.
Kabar terbaru kasus ini, yaitu keluarga koban, MD (16) mendapatkan dukungan dari PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Rabu (13/5/2020), Ketua PC PMII Gresik dan pengurusnya mendatangi rumah kontrakan orang tua MD.
Mereka memberikan dukungan moril serta mencari informasi tentang kejadian sebenarnya dari orang tua korban, IS (49).
• FAKTA Lengkap Siswi SMP Gresik Hamil 7 Bulan Disogok Rp 1 M hingga Pelaku Minta Gugurkan Kandungan
• Rp 500 Juta Ditolak, Sogokan ke Siswi SMP Gresik Naik Rp 1 Miliar, Anggota DPRD Ini Rayu Keluarga

Dalam kesempatan itu, mereka juga mendapatkan pengakuan dari IS soal kegigihannya memperjuangkan supaya SG yang tak lain masih memiliki kekerabatan dengannya dihukum.
IS juga menceritakan kedatangan anggota DPRD Gresik, Nur Hudi yang menawarkan sogokan uang Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.
Ketua PC PMII Gresik, Faisal Ridho Abdillah menyebut aksi ini sebagai wujud simpati dan dukungan moril kepada korban.
Apalagi korban saat ini tengah hamil 7 bulan.
• Setelah Viral Sogokan Rp 1 M ke Siswi SMP Gresik, SG Segera Diperiksa dan Akan Jadi Tersangka?
"Kita juga menggali informasi langsung tentang duduk perkaranya," kata dia.
Faisal juga ikut memotivasi korban.
Terutama melanjutkan pendidikannya yang baru menginjak kelas VIII SMP.
"Kami berupaya untuk terus memotivasi demi masa depannya," jelas Faisal.
Segala informasi yang didapat dari kediaman korban akan menjadi bahan untuk mendesak Polres Gresik agar pelaku segera ditangkap.
"Besok kami akan datang ke Polres Gresik untuk bersurat mendesak agar segera memproses kasus tersebut.
Dihitung-hitung sudah dua minggu lebih belum ada tindak lanjut," terang Faisal.
Ibu korban akui tolak tawaran uang Rp 1 miliar dari anggota DPRD Gresik

Sementara IS, ibu korban masih merasakan kepedihan yang mendalam.
Menurut wanita 49 tahun ini, apa yang menimpa anaknya itu di luar nalar.
Karena MD dan terlapor SG masih memiliki ikatan saudara.
Perasaannya seperti disambar petir di siang bolong saat MD mengaku bahwa dihamili SG dan telah melakukan hubungan badan sejak Maret 2019.
Salah satunya dilakukan di sebuah kandang ayam yang berada di pinggir jalan.
Saat ini putri bungsunya hanya bisa menjaga kondisi dan mempersiapkan proses persalinan yang akan berlangsung kurang dari dua bulan lagi.
"Saya ingin SG ditangkap dan ditahan.
Upaya damai saya tolak semua.
Tidak apa-apa anak saya melahirkan tanpa bapak.
Biar saya urus sendiri," kata IS dengan nada kesal.
IS mengaku seusai semua terbongkar, dia sekeluarga mendapat ajakan damai dari terlapor mulai dari aborsi, kemudian ditawari uang.
Bahkan Nur Hudi, mencoba menawarkan uang sebesar Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan dan dicabut laporan di kepolisian.
"Jelas saya tolak semua.
Manusia macam apa itu.
Saya minta polisi segera menangkap dan menghukum seberat-beratnya," pungkas IS.
Sekadar informasi, kediaman SG dan MD masih satu dusun hanya beda gang saja.
SG memiliki istri dan dua anak perempuan.
Sedangkan MD, orang tua yang tersisa hanyalah seorang ibu dan kedua kakaknya yang bekerja untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.
Anggota DPRD Gresik tak ikut diperiksa

Sementara itu, terkait anggota DPRD Gresik, Nur Hudi Didin Arianto yang getol menawarkan sogokan uang ratusan juta agar korban mencabut laporan tidak diperiksa.
Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik Ipda Joko Suprianto masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi atas laporan tersebut.
Terlapor SG pelaku pencabulan MD akan dipanggil pekan ini.
Sedangkan, Nur Hudi belum akan dilakukan pemanggilan.
"Saat ini masih belum ada keterkaitannya," ujarnya kepada SURYA.co.id, Rabu (13/5/2020).
Pihaknya belum bisa menjamin apakah SG akan langsung ditahan saat pemanggilan atau tidak.
"Segala perkembangannya akan kami sampaikan, mohon waktu," ujarnya.
Korban kebrutalan nafsu SG
Sebelumnya, MD menjadi korban kebrutalan nafsu SG di kandang ayam.
Kini, MD pun mengandung anak SG dengan usia kandungan 7 bulan.
Siswi berinisial MD sengaja tidak melaporkan kepada orang tuanya karena SG mengancam akan membunuh ibunya jika menolak ajakan berhubungan badan dengan pelaku.
Kasus pencabulan terhadap MD terungkap setelah dia hamil 7 bulan.
Dari penuturan siswi MD, saat melampiskan nafsu bejatnya, pelaku kerap melontarkan ancaman.
"Kalau saya menolak, dia mengancam akan membunuh ibu saya," kata MD Jumat (1/5/2020).
Ancaman itu yang membuat MD tidak bisa menolak ajakan SG.
Kebejatan SG baru terbongkar pada dua pekan lalu.
Ditemui di kediamannya, MD hanya bisa terdiam.
Wajah siswi SMP itu tampak murung.
MD berusaha tegar, ibunya tidak bisa menutupi raut wajah sedihnya.
Sang ibu, IS menceritakan awal mula kisah pilu yang menimpa anak ketiganya itu.
Saat itu, dia bersama anaknya sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya, bersama istri pelaku SG.
MD dimintanya untuk mengantar kue hajatan untuk acara pernikahan ke rumah SG.
Di sana lah, SG berusaha melancarkan aksi bejatnya.
Mulai dari memberi iming-iming uang hingga mengancam.
MD yang masih bocah itu tidak dapat berbuat banyak.
Bapak dua anak itu melancarkan aksi bejatnya di dalam rumah.
Berselang satu pekan, SG kembali ingin melampiaskan nafsunya kepada MD.
Lagi-lagi, pria beristri ini memberikan uang sebesar Rp 100 ribu sebagai uang tutup mulut, kemudian ancaman agar tidak ketahuan hingga memberi pil yang disebut-sebut obat anti-hamil.
Dalam kurun waktu satu tahun, total sudah enam kali aksi bejat dilakukan hingga MD berbadan dua.
"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam.
Padahal SG itu masih saudara saya," kata IS dengan nada jengkel, Jumat (1/5/2020).
IS yang seorang ibu rumah tangga ini baru mengetahui bahwa anaknya hamil pada Rabu (22/4/2020).
Saat itu, dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian yang ukurannya agak besar.
Bahkan menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.
Tubuh anaknya juga seperti orang hamil, terutama di bagian perut yang terlihat buncit.
Dia bersama anak keduanya, berusaha mencari tahu perubahan mencolok pada MD yang sebelumnya dikenal periang dan selalu aktif mengikuti lomba itu.
"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili oleh SG.
Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," katanya.
Saat itu juga, IS memanggil SG.
Saat itulah aksi bejat itu terbongkar.
SG yang merupakan saudaranya sendiri mengakui perbuatannya dan siap tanggung jawab.
"Tanggung jawab untuk menggugurkan kandungan anak saya. Saya tidak mau. Ini sudah dosa masa mau dosa lagi," tegas wanita berkerudung ini.
Dengan nada kesal, dia telah melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat namun diminta untuk melapor ke Polres Gresik.
IS berharap agar hukum benar-benar ditegakkan.
Dia bersama keluarganya sudah kehabisan kesabaran, permintaan maaf SG tidak mengurangi sedikitpun niatnya untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.
Dia berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
Sebab, setelah melapor ke polisi, keluarganya di desa diselimuti rasa khawatir dan takut, sebab pelaku masih berada di desanya.
"Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya segera," tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Panji P membenarkan sudah menerima laporan pencabulan anak di bawah umur itu.
"Laporan sudah kami terima, selanjutnya kami lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk pemenuhan alat bukti," katanya.